Label

Selasa, 22 Maret 2011

KISAH Tulisan hari INI

Tak dapat ide.. mentok..
lagi kenapa ya...? dipikir susah g dipikir g lumrah.. apa iya tetep kaya gini? mate gaya!!!
Bukan gaya yang ntu, tapi gayaguna pikir kita. otak kita katanya otak yang paling mahal jika dijual, karena apa? ya karena g pernah dipake or orisinil. Beda kaya otak-otak mereka, negara seberang yang lagi kena musibah bertubi. Japan or Nipon yang suka memeras otak hingga mampu survive dalam kondisi apapun. udah kena gempa, masih ditambah tsunami.. eh g ketinggalan radiosi eh radiasi si nungklir..e salah lagi, nuklir maksudnya.. klo nungklir kan tetangganya kang mugi di dari debu kembali debu hehe... piss kang...

hemmm..... baru terasa! 
pahit.. banget, campur asin juga. 
ternyata sesal itu memang tempatnya dibelakang. knapa g didepan si sekalian biar orang g' ada yang kena rugi, kena sial, kena apes, kena nelangsa juga kena batu. batunya bukan granit lagi.. tapi batu yang keluar dari gunungnya Mbah Marijan si empunya Merapi. jadinya ga berdarah lagi, malah gosong.. heh !! ko g nyambung lagi...h h h dasar suka mentok!!!
hemmm.... dipikir-pikir biar agak lumrah dikit, klo Sesal di depan g ada dong orang sukses. lho ko gitu? ya iya, karena Sesal kan orang jadi belajar. belajarnya bukan kya anak sekolah.... tpi belajar menggunakan gaya itu,, gayapikirnya!.. Hu hu makin g nyambung neh gan!.

Aduuhh.... saya sampe lupa tadi mau nulis apa! gara-gara terinspirasi oleh kata "mentok" jadi bener2 mentok juga. yo wiss lah......
udah pagi. suara adzan udah merambat di gendang telinga, pas pukul 03.00 WIB. tapi karena masih mentok yo belum bisa tidur juga, paling tar siang baru molor terus... susah bangunya!

Mentok golet gawe, golet dunnyo, kanggo neruske urip sing gari sa' dela, ceritane kanggo sangu mati, soale mati ugo nganggo gegawan dunnyo sing gambare abang ana angkane, siji terus ene angkane ganol ganol ganol ganol ganol, sa' bengketan. ko ngono?yo ngono, wong nyatane koyo ngono!!

Sabtu, 12 Maret 2011

DUGO's Adventure: Supremasi Hukum VS Supremasi Moral

DUGO's Adventure: Supremasi Hukum VS Supremasi Moral: "Dalam Pepatah Romawi, Quid leges sine moritus, apalah artinya Hukum atau Undang-undang jika tidak dilandasi dengan nilai-nilai moral, karean..."

Supremasi Hukum VS Supremasi Moral

Dalam Pepatah Romawi, Quid leges sine moritus, apalah artinya Hukum atau Undang-undang jika tidak dilandasi dengan nilai-nilai moral, kareana hanya akan tampak kosong tanpa apa-apa.

 Sekarang mari kita perhatikan, ratusan kasus hukum yang mengendon di negara kita, dari yang kelas teri sampai kelas kakap. Kita perhatikan pula, berapa produk hukum atau undang-undang yang lahir dalam 2 dekade ini. dari setiap kasus yang melibatkan "lingkaran setan" yang tak mampu tersentuh oleh hukum, padahal hukum terus di perbaiki dan terus berevolusi memenuhi perkembangan zaman. Namun apa hasilnya, justru Hukum sebagai rule of law tak mampu menjawab atau memberi efek jera bagi aktor kejahatan. Antara hukum sebagai produk dan hukum sebagai sesuatu yang harus ditegakan melibatkan unsur penegaknya. Jika kita masih terbelenggu pada sistem konvensional yaitu dengan menciptakan hukum sebagai produk sebanyak-banyaknya, maka hukum hanya akan menjadi barang dagangan layaknya dipasar. Terjadi tawar menawar, negosiasi dan seterusnya. 

JIka kita telah melakukan supremasi hukum Mengapa kita tidak melakukan pula supremasi moral. Karena hukum akan memihak pada keadilan jika aktor atau oknum yang menjadi alat negara untuk menegakan hukum tidak lagi mengalami krisis moral. Morality ini menjadi mercusuar untuk mengejawantahkan nilai-nilai hukum tersebut. Aspek morality ini sesungguhnyalah yang menjadi dasar perenungan kita, jika kita menginginkan hukum itu benar-benar menjadi way of life yang bersanding dan memihak pada kebenaran bukan pada aktor busuk yang selalu menggerogoti dan meminum darah saudaranya.

Imam Malik mengatakan : "barang siapa bertafaquh (mendalami fikih) maka ia fasik dan barang siapa bertasawuf dan tidak mendalami fikih maka ia zindiq "

DUGO's Adventure: Leader dan Manager

DUGO's Adventure: Leader dan Manager: "Apa sih sebenarnya yang membedakan antara keduanya? Sebenarnya antara kepemimpinan dan managerial sangatlah erat kaitanya. Ibarat dua s..."

Leader dan Manager

Apa sih sebenarnya yang membedakan antara keduanya? 
Sebenarnya antara kepemimpinan dan managerial sangatlah erat kaitanya. Ibarat dua sisi mata uang keduanya adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. sehingga seorang pemimpin seharusnyalah mampu menjadi seorang leaders sekaligus seorang managerial. Sebenarnya management berhubungan erat dengan usaha menanggulangi kompleksitas yang ada dalam organisasi atau perusahaan, sedangkan kepemimpinan menanggulangi perubahan-perubahan yang ada. Keduanya hampir sama, namun kompleksitas yang ada harus mampu di kelola menjadi isu yang konstruktif. Sehingga kemudian konsep leaderhip berperan guna menanggulangi perubahan yang ada. Kenapa perubahan? disini Leadersip berperan yaitu melakukan inovasi. Inovasi ini dapat berupa produk "sistem" ataupun perencanaan-perencanaan.

Di samping itu management (sistem managerial) berkaitan dengan perencanaan sedangkan Kepemimpinan mengarah pada penentuan arah perubahan melalui pembentukan visi. nah visi inilah yang nanti akan menentukan berjalan atau tidaknya, sesuai dengan arah atau tidak, disitu sistem managemen, berperan. Manager yang sukses adalah manager yang dapat menggabungkan karakteristik manager dan pemimpin secara tepat. Begitu juga sebaliknya, seorang pemimpin juga harus mampu menjadi manager yang dapat menggabungkan karakteristik tersebut.

Management selalu mengarah pada pencapaian rencana melalui pengendalian dan pemecahan masalah, kemudian leadership berperan sebagai pemimpin yang mampu memotivasi dan mampu menjadi sumber inspirasi lainya, mampu mengilhami rekan dan bawahanya sehingga  perputaran organisasi dapat berjalan dengan cepat dan tepat. karena biasanya seorang pemimpin cenderung berorientasi jangka panjang dan manager cenderung pada jangka pendek saja. kenapa demikian, disitulah sistem akan terbentuk dan terbentang menjadi dua mekanisme (leadership dan managerial) menjadi sesuatu yang tak terpisahkan.

Mungkin ini dapat dijadikan pembandingan antara pemimpin dan manager
  1. manager mengelola sedangkan pemimpin melakukan inovasi
  2. manager memelihara; pemimpin mengembangkan
  3. manager fokus pada sistem dan struktur ; manager fokus pada manusianya
  4. manager menekankan bagaimana dan kapan ; pemimpin menekankan apa dan mengapa
  5. manager melakukan sesuatu dengan benar (do things right) ; pemimpin melakukan sesuatu yang tepat (do the right things)
Bagaimana jika lebih dominan salah satu??
itu pertanyaan yang menarik, karena setiap manusia pada dasarnya telah diberi kemampuan yang berbeda-beda. Tentunya seorang pemimpin perlu menjadi sumber inspirasi itu sudah sangat luar biasa. Karena sistem Managerial nantinya akan mengikuti  jika seorang pemimpin sudah mampu menjadi leaders yang mampu mengilhami bawahanya dalam bekerja. Manager one copies ; Leaders are original

I things.. I do.

Kamis, 10 Maret 2011

Wisuda atau Wis_ suda (Memory 26-2-2011)

Tampak sumringah,,tampak di muka mereka para wisudawan/i. nampak hiruk pikuk pula di aula tempat ritual Wisuda dilaksanakan. para orang tua, saudara,tetangga, bahkan pacar ikut datang memberikan rasa bahagia dan bagga nya kepada mereka yang baru saja melakukan seremoni wisuda siang itu.

Tapi aneh bagi saya. saya ko tidak merasa itu bahkan tidak sama sekali. hambar tidak punya rasa haru bahagia, rasa spesial ataupun rasa Ngeh. entah....

hehe... masa engga bahagia?? itu bohong! iya emang bohong. karena "Kebahagiaan adalah sesuatu yang diputuskan di awal." dan  bagaimana aku mengatur pikiranku. Dan jujur bukan seremoni itu yang membuat saya bahagia, tapi saya bahagia bahwa saya menyelesaikan tanggung jawab saya. Saya bahagia karena saya dapat mencium kedua tangan orang tua saya.

Apakah saya menyesal ??, tentu iya! lho ko.?? menyesal kenapa tidak dari dulu saya menyelesaikan kewajiban saya.  tapi lagi-lagi saya mau jujur, saya sebenarnya tidak menyesal karena Aku sudah memutuskan itulah pilihan saya dan saya menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur." bahwa saya tidak perlu menyesalinya.
Aku punya sebuah pilihan; aku bisa menghabiskan waktu di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku, atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas waktu yang masih tersisa.

"Setiap hari adalah hadiah, dan selama mataku terbuka, aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan."

Hanya untuk kali ini dalam hidupku.
Umur yang sudah tua adalah seperti simpanan di bank, dan sekarang aku belum saatnya mengambil dari yang telah aku simpan selama ini.

Jadi, simpanlah sebanyak-banyaknya kebahagiaan di bank kenangan kita. Terima kasih padamu yang telah mengisi bank kenanganku. Aku sedang menyimpannya.

Ingat-ingatlah 5 aturan sederhana untuk menjadi bahagia:
1. Bebaskan hatimu dari rasa benci
2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekhawatiran
3. Hiduplah dengan sederhana
4. (give more)
5. (expect less)"