Label

Senin, 27 Desember 2010

sepenggal kata inspiratif

1. luka adalah salah satu modal yang baik dalam berkarya (djenar maesa ayu)
2.bahasa adalah sarana komunikasi, yg berarti mempermudah bahasa agar mudah diterima bukan di persulit.
3. kampus hari ini seperti pabrik
4. manusia lahir sudah dengan segala keterbatasan tidak bsa memilih untuk terlahir sebagai mahluk luar angkasa, bahkan sudah di vonis mati tanpa tahu dengan cara apa dan kapan eksekusi dilaksanakan.
5.ketika kamu menulis 1000 karya pasti ada satu yang bagus.maka mulailah menulis.

Minggu, 19 Desember 2010

mYNOVELY II


5 Untuk kekasihku

jika hari ini engkau pergi untuk kebahagianmu. Jika hari ini engkau menangis karena keadaanku, jika hari ini aku harus melepasmu berarti aku telah memberikan cinta terbesarku untukmu....hhh
ketiadaanku akan kamu mungkin akan membuka hatiku bahwa selama ini aku terlalu menyayangimu. Sehingga saat tuhan memisahkan kita, aku tak tau harus berbuat apa. Karena akupun pernah menyakitimu. Tapi kita adalah manusia. Yang punya salah.
Jika malam ini aku dapat melupakanmu. Maka esok hari engkau tidak perlu menyapaku, apalagi engkau mengingatkanku akan kenangan yang telah kita ukir bersama. Disana, ditempat yang tersembunyi, yang hanya kita berdua yang dapat merasakan. Disana, ditempat yang jauh lagi tinggi, dingin, dan beku, ditempat kita mengatakan berjuta harapan. Tapi entahlah engkau akan ingat itu. Jika saat ini didalam mimpimu telah hadir kumbang liar yang mengerumuni wajahmu, seakan-akan tubuhmu blingsatan, mengerang dan kaupun terpejam. Aku tak sanggup apalagi jika ingin melihat itu... tapi biarlah jika kini itu duniamu.
Cintaku bagaikan mizq yang wanginya tetap membekas disetiap ruang. Bagaikan garam yang tak mungkin berasa tawar. Bagai awan yang selalu akan tetap menggantung di langit. Tapi sayang tiada tempat untuk aku singgahi, semua kosong. Hingga kini cita-cataku selalu menggantung karenamu. Terbang bebas sehingga aku berasa iri melihatnya? Seakan aku tak sanggup menggapai, seakan menjauh dariku. Tapi... hingga waktunya tiba... aku akan menunjukan kepadamu bahwa mimpiku adalah mimpi kita berdua. Walaupun saat ini engkau telah ada dimana. Mungkin ditempat yang tak dapat aku temui.
Matahari yang telah surup bergaris merah itu bertanda bahwa, Kini bayangmu telah menggantikanya. Bersila dan bersemedi didalam hatiku. Rumini....Seperti siluet yang memancar dari matamu.  Bergelayut diatas altar yang berpermadani biru. Dari batu yang keras, lagi halus, sehingga setiap tetesan air yang jatuh diatasmu pasti akan tergelincir berjatuhan. Seakan tidak engkau berikan mereka waktu untuk singgah. Dan semoga di setiap malamu, akan selalu ditemani kasturi keindahan. Sehingga dalam lelapmu, aku hadir untuk mencumbumu, hingga matahari pagi membangunkanmu dengan sentuhan yang lembut.
Jika engkau memintaku untuk memberimu emas, berlian, aku tidak akan bisa memberikanmu itu semua. Karena aku tidak akan pernah memberimu sesuatu yang mahal, berkilau, apalagi bermerk. Tapi aku akan memberikan ketulusan buat kamu. Sesuatu yang lebih berkilau, lebih mahal dan lebih berat, daripada ketika aku harus memberikanmu bongkahan emas.
Sebenarnya aku ingin engkau benar-benar hadir, disaat aku lemah, karena aku tau aku bukanlah prajurit yang tak akan mati di medan tempur. Sebenarnya aku berharap, kamu dapat meningatkanku ketika aku khilaf, karena aku tau, aku bukanlah yusuf yang terpelihara dari dosa. Dan lebih lagi aku berharap. Engkau hidup bersamaku dengan kekuranganku bukan kelebihanku, hingga nanti, hingga waktu dan saat yang semua mahluk pasti akan dijumpai. Masa yang semua mahluk takuti, masa yang semua mahluk pasti memohon untuk menunda, jika ia mampu.
Jika aku bermimpi bangunkanlah aku, tamparlah aku. Karena mungkin aku tidak berhak meminangmu. Biarlah ini menjadi kenanganku yang tidak akan hilang, menjadi khayalan, ataupun cerita bagi anak-anaku nanti. Bahwa bapaknya pernah memiliki seorang kekasih sepertimu. Walaupun bumi ini telah keriput, matahari telah pasrah karena orbitnya tak lagi beraturan. Cerita tentangmu terus berkelebatan mengitari ruang waktuku, hingga di padang masyar tuhan mengutukku karena telah berpoligami dengan bayangmu.
Ah.. kamu tidak akan peduli. Biarpun kata-kata ini ada atau tidak. Kamu tidak akan peduli, kamu tidak akan mendengar. Mungkin telingamu telah engkau sumpal dengan koin dolar. Hatimu tak lagi mampu merasakan, karena terlalu banyak endapan lumpur feodalis. Hampir-hampir akupun terjerumus dalam kubangan lumpur yang engkau buat. Entah apa maksudmu?
***

Kekasihku… engkau tetaplah teridah, seindah engkau ketika mencintaiku. Engkau  pernah membawaku pada hidupmu dengan rasa sayang. dan dengan senyumu engkau telah menyentuh cintaku. Biarpun Pernah kau menyakiti hati ini, atau engkau pernah mengingkari janji. Tapi kita iini adalah manusia. Aku tidak membencimu, memusuhimu atau ingin menghilangkanmu. Biarpun engkau tidaklah menjdi kekasihku baik jiwa dan ragamu. Tapi engkau tetap memberikan cinta yang menguatkan hatiku. Menemaniku kemanapun aku berjalan menyusuri lorong-lorong waktu. Itu serasa lebih indah, mencintaimu tanpa harus memilikimu. Karena dengan memilikimu kita tidak pernah menjadi diri kita sendiri. Menjadi diri yang baik dan mampu menciptakan energi positif disekitar kita.
Itu karena aku tidak dapat menghilangkan dirimu dari hatiku. Mungkin karena aku menulisnya ketika dulu terlalau dalam dan terlalu menggunakan banyak tinta. Sehingga aku tidak dapat menghapusnya. Tapi biarlah engkau tetap tinggal dihatiku, biarlah aku tetap memujamu. Engkau telah memanggil hidupku untuk tetap bangkit dari lumpur yang menjeratku. Biarpun itu bukan dari mulut atau permintaanmu. Tapi dari keindahan cinta itu yang menciptakan.
Engkau akan selalu ada. Walaupun saat ini engkau bagian dari kehidupan orang lain. Bagian dari cinta mereka yang menginginkanmu begitu kuat. Tidak seperti ku yang lemah, yang mudah kalah. Aku tidak akan menunggu lagi kedatanganmu ditepian hidupku. Karena aku tidak ingin merusak istana indah hidupmu. Aku tak ingin berbagi dengan kebahagianmu, karena aku tidak berhak.
Aku ingin memandangmu sebagai wanita yang indah. Bukan sebagai ya’juz atau daJJal bapaknya. Aku ingin memandangmu sebagai fatimah istri nabi. Tapi kamu harus berubah terlebih dahulu, mensucikan badanmu dari baju-baju duniawi, melepaskan keegoisanmu. Lepaskan itu semua seperti air hujan yang turun meluncur tak terbendung. Aku akan puas dengan kebahagianmu meskipun aku tak mampu ketika aku berhadapan didepanmu.

Sebenarnya engkau adalah bidadari, bidadari yang turun memberikan bongkahan emas dialtar cinta. Dikerajaan yang jauh, jauh sekali sehingga tak akan ada seorangpun yang akan mampu menemukan kerajaan itu. Dan sayangnya aku tak dapat menggenggam erat apa yang telah engkau berikan. Menyusunya dalam bait dan syair yang indah. Apa yang telah engkau berikan telah berubah menjadi bara yang membakar kedua tanganku. Hingga melepuh tak sanggup akau menahan rasa perih dan sakit ditanganku. Aku tak tau bagaimana aku harus memegangnya. Dengan eratkah?. Dengan menggenggamnya? Atau aku harus mencari wadah untukbara itu... aku bingung dan tak kuasa menahan sakit.seharusnya engkau berfikir bahwa apa yang engkau berikan seharusnya kita jaga bersama. Sehingga aku tak kewalahan merumat bara panas yang engkau berikan. Sementara ia terus menggelinding-linding seperti bola. Hah.. aku harus menjadi apa?? Penjaga gawang.. gelandang... atau wasit? Terus......
Yah aku tak mampu.. jadi diri sendiri pun akhirnya aku tak mampu, karena harus memakai topeng. Aku harus tersenyum sementara batinku menangis terluka. Engkau tidak akan pernah tahu kan??
Aku ingin memperjuangkanya.. tapi untk apa aku perjuangkan, untuk apa aku bertahan, sementara aku tak punya pertahanan? Karena engkau meminta agar aku tak mengganggu kebahagiaanmu, kesenanganmu. Pilihanmu. Tapi mengapa engkau menjanjikan sesuatu kepadaku. Menjanjikan sesuatu yang sebenarnya..... ah menjijikan.

Aku tak ingin waktu yang telah lama memisahkan kita. Tidak berarti. Tidak memberikan perubahan. Tapi.... Aku ingin engkau tetap cantik seperti dulu kala sehingga aku sempat berhenti aliran darahnya. Tertegun mematung seperti orang bodoh ketika aku melihatmu dipagi hari, siang hari bahkan malam hari. Aku tak ingin engkau menatapku tetaplah engkau berjalan tanpa berpaling kebelakang. Terus.... teruslah berjalan.

6 (dibawah jeratan mimpi)

Manusia lahir telah membawa mimpinya masing-masing. Konon ditanganya telah tertuliskan baitan syair kehidupanya. Seorang yang berkelana jauh hingga menempuh liku-liku hidup adalah cara ia untuk menemukan dan meraih mimpinya. Mimpi itu, oranye, indah dan tawar tidak manis ataupun pahit. Tapi jalan untuk meraih mimpi itulah yang  terkadang harus mengorbankan segalanya termasuk sesuatu yang paling berharga dan kita cintai.
Tapi kita tidaklah harus selalu menjadi seorang pemimpi, tapi kita harus menjadi orang yang mampu mewujudkan mimpi kita sendiri. Karena dengan mimpimu, kamu akan dapat menikmati pahitnya kehidupan serta manisnya perjuangan. Jika engkau mempunyai mimpi, untuk menjadi seorang pahlawan, jadilah seorang guru. Karena guru adalah pahlawan yang bisa menciptakan pahlawan baru. Jika engkau mempunyai mimpi untuk hidup mulia maka jadilah seorang yang dermawan. Karena memberi adalah menentramkan hati dan mensucikan hati. Namun jika mimpimu adalah banyaknya harta dan kemewahan, maka jadilah kamu orang yang miskin, karena dengan miskin kamu akan menghargai kehidupan dan orang lain. Sebenarnyapun didunia ini tiada orang miskin. Karena dirikitalah yang membuat kita merasa miskin. Manusia selalu merasa kurang dengan pemberian tuhan. Manusia tidak pernah merasa puas apalagi bersyukur atas semua pemberian tuhan. Manusia miskin karena tidak pernah tumaninah dengan keyakinan dan hatinya.
Raja menghentikan tulisanya. malam itu raja gelisah, karena ia sendiri sedang mencari impianya. Impian yang sebenarnya. bukan kebohongan yang selama ini ia rasakan. Semua impian yang ia tuliskan selalu berujung pada hal-hal materil keduniaan, dan semua tidak bisa membuat ia tenang
”Aku sedang menulis mimpiku di kertas ini yang kadang aku tidak yakin ketika aku menjalaninya. Aku akan menempelkanya didinding-dinding kamarku, lemari bajuku dan tempat persembunyianku. Akau akan menuliskanya dengan warna merah menyala agar mataku selalu terbelalak dan memori otaku akan menyimpanya dengan sempurna. Aku akan melindungi mimpiku ini dari parasit seperti engkau. Huh...
Tiba-tiba hape bututnya berdering, SMS dari Ya’juz” sebutan baru dan khusus bagi rumini yang meninggalkanya.
” maz aku ingin bertemu, jujur aku ga bisa bohongi kalo aku masih sayang ma mz”.
Pesan singkat itu seakan membuka luka lama bagi Raja, luka yang telah ia coba sembuhkan sendirian. tiba-tiba saja Rumini menaburkan garam diluka yang belum benar-benar kering.
”Rum.... aku telah mengiklaskanmu memilih orang lain yang lebih segalanya. Rum... dengan mengiklaskanmu aku telah memberikan cinta terbesarku buat kamu”
tapi raja kembali menghapus pesan yang baru ia tulis,
”lebih baik aku urungkan niatku untuk mengingatnya kembali.
”Salah satu mimpiku telah tertunda karena ingin memilikimu. Karena mimpiku iini aku telah menunda mimpiku yang lain. Maaf Rum... seharusnya aku tidak melakukan kesalahan yang samalagi. Raja telah menikmati kesendirianya. Dengan cara itu pua ia telah mensyukuri segala yang ada. Hal itu hanya sebagian dari cobaan manusia yang tidak pernah terlahir sempurna.
”Ah.. aku ingin menuliskan lagi mimpiku dikertas ini, dan persetan denganmu Rum..

Jangan pernah menjadi Camp-pers, tapi jadilah seorang pengembara yang tidak pernah lelah mencapai tujuannya. jangan pernah merasa puas dan berhenti ditengah jalan. Sebelum puncak itu diraih. Eksistensi sebuah harapan adalah untuk diraih bukan untuk ditunda. Walau hanya untuk camp, berhenti dan beristirahat ditengah perjalanan. Jangan pernah menjadi arus yang kecil, jadilah arus yang selalu menerjang setiap jalan, kuat untuk melewati medan apapun dimanapun dan kapanpun.
Jangan pernah menjadi awan yang selalu bergantung diangkasa dan lepas terbawa angin. Jadilah seorang pendaki yang mampu bertarung hingga tetes darah penghabisan, selalu menapak keatas, tetap tegar meski pukulan dan hantaman lawan terus menghujami langkah kita. Jangan pernah berhenti sebelum puncak itu diraih. Walaupun kita harus mati dihadang badai tapi kita tidak sedang menghadapi kematian yang konyol. Itu hanyalah salah satu alternatif dan jalan takdir kematian. Toh tidak seperti itupun setiap orang akan mengalami kematian. Tapi itu lebih baik dari pada kita menjadi seorang pengencut yang mati diketiak ibunya.
Pendakian akan melewati jalan ”rand mapp´yang terjal dan tak ayal kita akan terjatuh pada suatu waktu. Terluka, Terperangkap dalam masalah, terjerumus dalam lubang yang sama, tersesat atau Harus melewati jalur yang selalu berputar-putar, terjall dan licin. Dari situlah kita membutuhkan kompas, peta, protaktor sebagai navigasi agar kita tidak tersesat. Tersesat dalam jurang dan kegelapan tanpa cahaya. Kompas itu adalah ilmu, peta itu adalah kitab panduan, dan protaktor dapat sijadikan alat untuk mengukur, menilai, menganalisa dan menentukan titik koordinat dimana realitas posisi peta dan posisi sebenarnya. Protacor adalah jalan menuju kearah keyakinan. Keyakinan bahwa jalur yang dipilih adalah benar. Semua itu wajib dimiliki sebagai standar keamanan agar kita tidak mati konyol. Tapi yakinlah bahwa puncak itu penuh dengan harapan, keindahan,
Puncak adalah titik kepuasan kita memaknai hidup, puncak adalah cerminan jati diri dalam kita berproses, saat kita melewati  langkah demi langkah, saat terjatuh, saat keringat mengucur bahkan, darah dan air mata yang kita korbankan hanyalah sebuah tumbal, itu hanyalah bagaia dari satu harapan akan sebuah mimpi yang akan kita raih.
Tapi ingat.. bahwa kita tidak selamanya harus berlari. Terkadang kala kita harus berhenti untuk mengambil nafas dan mengambil ancang-ancang kembali agar langkah kita tetap tegap kokoh disaat bangkit. Kita pun harus ingat, untuk segera mempersiapkan kembali mental dan jiwa kita untuk mengambil ancang-ancang agar dapat turun kembali kebawah. Kebawah adalah posisi yang tidak nyaman, dibwah adalah posisi yang penuh dengan cibiran, cemoohan, dan kadang terinjak-injak. Jika tidak, kita akan mati sia-sia terkena hipotermia ataupun terseret badai. Menjadi pesakitan karena tidak dapat menempatkan diri sebagai boss atau menjadi seorang leader. Karena roda kehidupan harus terus diputar, maka kita harus bersiap untuk memutar kembali langkah kita. Puncak yang merupakan prestasi dan tujuan tidak selamanya aman buat kita. Maka kita harus memiliki sistem imun sebagai perisainya.
Setiap pendaki ketika dipuncak gunung ia hanya menikmati seberapa detik dari ribuan menit yang ada, dia tidak akan terlena oleh keindahan dan hanyut dalam kepuasan parsial. Karena setiap detik dipuncak gunung mempunyai sepuluh kali resiko di lautan, dan seratus kali resiko di peradaban. Setiap detik dipuncak gunung berarti resiko telah mengintai baik dari suhu yang dingin, hujan, badai, kabut, belerang yang beracun, magma yang tiba-tiba muncul, bekal yang menipis, oksigen yang terbatas dan resiko terbesar adalah dari diri manusianya yang tidak memiliki mental seorang pemenang.
Miimpi tidak pernah tertunda. Tapi mimpi itu sedang berevolusi dan menjelma menjadi butiran atom yang halus. Takan nampak oleh mata. Mimpi itu akan menjadi nyata walaupun saat ini mimpi itu tak lagi hadir ditiap-tiap malam. Mimpi itu akan menjadi syair yang indah walaupun saat ini mimpi itu sedang tak mampu menciptakan bait syair yang syahdu. Bermimpilah... mimpi tentang sesuatu yang indah dan menjadi bunga tidur ditiap malam, biarkan dirimu terbang melayang, biarkan dirimu berada disana, untuk melakukan yang terbaik.

            Di bawah jeratan mimpi” kita akan hidup, disanalah sarang para petarung akan menunjukan yang terbaik dan yang terkuat mengejar mimpinya. Kita tidak akan sadar bahwa cinta itu terus berevolusi dalam diri kita. Karena kita adalah sang pecinta, yang selalu akan mengejar birunya cita-cita dengan cinta. Kitapun tidak akan pernah tahu, bahwa takdir akan berpihak kepada setiap petarung yang bertarung dengan tangguh, jadi jangan salahkan takdir. Karena ia tidak akan ada jika ia tidak menginginkanya.
            Kadang kala kita terjebak pada keinginan- keinginan itu.. keinginan yang tak pernah tahu dari mana sumbernya....



My Story


Duniaku sempit

PAgi yang bening, cerah dan berkilau diufuk timur. Embunyapun berwarna seperti pelangi, karena cahaya matahari itu terus memburu dan menembus butiranya yang halus. Akhirnya butiran itupun menetes dari ujung rumput untuk mencari tempat yang baru untuk disinggahi. Sebuah tempat yang dapat menjadi muara baginya, sebuah tempat berkumpul ribuan tetes pelangi pagi. Akhirnya mereka berkoloni menciptakan sebuah Oase. Sebuah perjalanan panjang, setelah semalaman sendiri dikegelapan, bertaburan kesana kemari terbawa angin, menjadi kabut yang memberi warna putih dikegelapan, kemudian Ia singgah bersama-sama gerombolan yang lain didedaunan, dikayu-kayu dan apasaja. Yang akhirnya mereka menyatu menjadi bulir-bulir bening seperti kristal. Memantulkan tiap tetesan sebuah kesucian. Seakan memancarkan ritme kehidupan yang sangat harmonis meskipun ia berawal dan berasal dari tempat nun jauh disana.
Bersamaan dengan itu, tetesan impianku terus merintik tak beraturan, seperti hujan. Seperti komet yang meluncur saling mendahului karna tak ada grafitasi. Mimpi yang harus diraih, mimpi yang harus diwujudkan, mimpi seperti aroma kasturi yang akan terus menempel dihidung, bergelayut dan bergelantungan hingga di ujung hidup. Sedangkan cinta merupakan bagian hidup, yang kadang akan membuat kita bahagia ataupun menjadi pesakitan yang luar biasa. Itulah fatamorgana yang dapat menghilangkan kehausan sementara. Tapi ketika kita tersadar, kehausan itu akan kembali tuma’ninah di kerongkongan hingga air liurpun akan terasa madu.
Disetiap sudut kehidupan akan ada kesunyian dan kesepian. kesepian, yang selalu mencakar jiwamu. Engkau akan seperti mayat ataupun keledai yang berjalan ditengah Sahara Yang Mencari sebuah telaga untuk engkau minum, mengisi kerongkonganmu yang haus karena kesepian dan kesendirian dalam dirimu. Engkau akan menjerit tanpa ada yang mampu apalagi peduli mendengarkan suaramu. Karena engkau benar-benar ”sendirian” disaat engkau benar-benar butuh seseorang untuk engkau jadikan sandaran, teman, sahabat, ataupun orang yang mampu menghiburmu disaat engkau tak mampu berbuat apa-apa. Dan kesepian itu akan menjalar pada sikap dan perilaku hidupmu. Menganggap bahwa semuanya adalah kosong.
 Kesunyian itu sendiri akan mampu membawamu pada muara ketenangan. Sebuah telaga yang berwarna, mengalir airnya, dan disitupun binatang dengan sendirinya akan menghampirimu. Kesunyian adalah waktu dimana kita mampu berbisik dan membisiki. menjadi suara aneh. Aneh Karena selama ini tidak pernah kita dengar, padahal suaranya sangatlah keras, suara hati yang kita tak mampu mendengarnya, padahal ia telah menjerit-jerit, kenapa demikian, karena kita selalu tuli dan menutupi ketakutan kita akan kehidupan yang sebenarnya.
Dalam kesunyian itu kita akan dapat mendengar jangkrik yang bernyanyi indah untuk alam ini, untuk malam itu, untuk bumi dan kekasihnya yang sedang ia gandrungi. Bahkan engkau akan dapat merasakan setiap tetesan embun yang berjalan melambat didaunan. Berjatuhan tetes demi tetes, teratur dan membentuk nada yang indah, nada yang tak mampu diciptakan oleh alat musik apapun, Sementara engkau akan dapat berkaca pada embun itu, untuk merefleksikan diri dalam ’”ketenangan”. Melongok pada kacabenggala yang takan terkontaminasi oleh zat terkecil apapun, bahkan secuil primordialisme, sehingga kita akan tau siapa aku, engkau, dia dan mereka...
Engkaupun akan dapat merasakan belaian Matahari ketika engkau terbangun dipagi nanti. Kehangatan abadi dari sang surya yang berjalan dalam poros secara alim. Sehingga engkau akan dapat mengingat kenanganmu yang telah terkubur bersama waktu. Ataupun karena hatimu engkau paksa untuk membalut kenanganmu dengan balsam seperti Mummi, sehingga takan nampak apa yang ada didalam hatimu. Tapi itulah fatamorgana.
Seperti itulah kenanganku,  kenangan yang kemanapun aku pergi selalu menguntit seperti tuyul. Mengikutiku kemanapun aku bersembunyi, Kenangan yang selalu membekas walaupun telah dihapus ribuan kali, kenangan yang selalu membayang di depan mata, hingga kini seakan selalu menjadi bayangan diri sendiri. Itulah kenangan pada diri seseorang, kenangan pada diri wanita yang punya banyak cinta untuk dibagi kepada setiap laki-laki, ia adalah Rumini. Entah ia layak untuk dikenang ataupun tidak. Bahwa Rumini adalah perempuan model kapitalis yang terkonstruk dari sebuah peradaban, keluarga, dan sosial yang berkembang mengitarinya.
Matamu terlalu bening, senyummu terlalu menawan bagaikan bongkahan es dipadang gersang, memberikan oase setiap yang memandangmu, jarimu terlalu lentik dan halus walaupun sebenarnya kamu adalah pekerja keras, sayangnya kamu begitu mudah jatuh cinta dan suka menawarkan cinta. Cinta hanyalah mainan anak-anak bagimu maka ketika engkau bosan, engkaupun akan dengan mudah untuk membuangnya entah kemana. Cinta hanyalah alasan dan alat untuk menggapai kesenangan yang hanya berasa berujung dilidah, yang hanya habis dilumat, dicerna dalam usus dan akhirnya terbuang menjadi kotoran yang menjijikan. Itulah yang ia cari.!!!
***
Pada hari ini, tak biasa, aku tertidur di siang bolong. Mungkin karena terlalu lelah memikirkan kisah cinta yang tak jelas.  aku tidak merasakan kebahagiaan selama menjalin komitmen dengan kekasihku Rumini,  padahal aku sangat berharap padanya untuk bisa menjaga komitmen yang telah dibangun bersama.
Tiba-tiba temanku,  Yoga yang juga satu kampus, juga satu kost membangunkan ku tanpa peduli kalo aku baru saja terbawa mimipi..sepontan akupun kaget dan menggerutu bagaikan anak kucing yang minta dikeloni sama induknya. ”
Ayo bangun Dul.., siang-siang gini tidur aja lo. yoga sekenanya memanggilku Dul,,
”namaku Diraja bukan dul kampret..
”jalan yuk. Cari inspirasi diluar. ayolah bangun,, jangan sia-siakan waktumu buat tidur, cepet bangun!!.
”Iya.. ah.. ganggu aja si kamu. Ga tau orang lagi pusing. Aku pun bangun dengan malas-malasan, tapi demi teman setiaku aku relakan mimpiku terpotong walupun entah kapan akan tersambung kembali. Sambil ngeloyor aku pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.
Pukul 13.15 ia sampai disebuah jalan yang penuh dengan riuh orang berjalan lalu lalang.. Rajapun duduk di teras semen tempat foto copy.  Ia duduk sambil melamun, sekali-kali iapun memperhatikan orang yang berjalan didepannya...ia melihat manusia yang begitu sibuk dengan aktifitas masing-masing. Namun semua terlihat sangat kontras,, dipandanginya seorang laki-laki tua menuntun sepeda butut yang telah usang dimakan usia. Sepeda itu berisikan rumput kering. Sambil tergopoh-gopoh pak tua itu sabar menuntunnya, walau diwajahnya terlihat sangatlah letih. Sementara mobil-mobil mewahpun berseliweran dengan angkuh seakan jalan ini milik nenek moyangnya—raja berfikir seharusnya orang tua itu sudah dapat menikmati masa-masa tuanya bersama keluarga. Menimang cucu ataupun bermanja-manja dengan permaisurinya yang setia. seharusnya lelaki tua itupun telah menikmati cucuran keringat yang telah lama ia keluarkan, tapi kenapa se usia mereka masih harus mengurusi sepeda tua dan rumput??.. ah.. itulah hidup. Raja menjawab sendiri lamunan ngaconya. 
Raja teringat akan bapaknya yang sudah sakit-sakitan. Bapaknya yang pensiunan gurupun sampai sekarang harus selalu macul disawah. Dengan sisa nafasnya yang selalu megap-megap jika bapaknya memaksakan cangkulnya membelah bumi.. yang ada dipikiran bapaknya ialah berjuang dari kemiskinan, menyekolahkan anak-anaknya agar bisa jadi orang yang berguna,itulah harapan terbesarnya. Ibunya pun pernah bilang,, ’’bapak ibu ga bisa ngsih apa-apa, kita orang tidak punya harta yang dapat diwariskan buat kamu dan kakak-kakakmu, bapak ibu hanya bisa nyekolahkan kamu agar kamu bisa mengangkat derajat keluarga, jadi orang harus punya ilmu, punya kepribadian,  biarpun bapak ibu sudah tua kami masih bisa melawan panasnya matahari untuk kamu Le”,, kata ibunya itu selalu diingatnya setiap malam. Sebelum ia tidur selalu terselip bayang ibunya saat mengatakan itu., sementara ia sadar bahwa saat ini ia  merasa tidak mampu memenuhi keinginan kedua orang tuanya.
”Woi... Raja!.. disuruh nemenin malah ngelamun dipinggir jalan. Ayo balik ke kos”.
”Hah balik? katanya lo mau ngajak gwe jalan, cari inspirasi, ilham, wahyu dan temanya ... gimana si kamu Ga?
”Udah.. aku dah males lihat kamu kusut gitu, ada apa si bisa gitu banget?, tar cewe-cewe malah lempar koin cepean kekita gara-gara lihat tampang lo kaya gembel gitu.
”Alah.. so perhatian banget si.. tar aku ceritain dikosan, tapi makan dulu laper neh...
”huh dasar Raja gila ha ha.. keduanya cengengesan persis pasangan dari rumah sakit berjeruji. Akhirnya merekapun pulang.
***
Yoga masih saja komat kamit setelah salat magrib. Menempatkan diri pada posisi dasar yang terendah, menjelma menjadi Ibnu Khaldun, atau Rubiyah al adawiyah. Pada saat itu juga ia menjadi seperi potongan daging, seperi musa yang memohon di bukit Tursina, tanpa hijab, terasa Tuhan yang rahman didepan pelupuk mata, dan tersenyum menyaksikan keiklasan dan tumaninahnya seorang hamba.
 Dan Raja mulai sibuk bikin Krs buat persiapan kredit di semester genap tahun ini. Teman-temannya suka ngledek kalo raja tu Koordinator kredit, setiap kelas pasti pernah di sambangi. Gara-gara ditiap semester pasti ada saja nilai D bahkan yang terparah E- untuk mata Kuliah Hukum Pidana I dan II. Biarpun sudah empat kali ikut kredit peringkat E tidak pernah raja ketinggalan.
Setelah keduanya selesai, mereka duduk diberanda yang reot. Mejanyapun hanya batangan kayu yang di letakan diatas potongan bambu. Rumah itu sedikit tua, catnya mengelupas disana-sini, tempat tidurnyapun hanya kasur lepek yang dekil, biar ga kelihatan, dibungkuslah pake kain bekas spanduk. Makanya kalo sudah bosen pengin ganti warna kasur, tinggal sobek spanduk di jalan, yang tidak tertata dan bergantungan seperti layang-layang yang tersangkut di kabel-kabel listrik.
Ditambah secangkir kopi pahit hiduplah suasana di keramba itu. Dengan kopi itu mereka bisa bertahan tidak ngantuk hingga jam 3 pagi. Tapi malam itu sedikit gaduh, orang-orang berlalu lalang seperti semut yang menemukan potongan roti, ditambah knalpot bising berseliweran dengan memamerkan yang diboncengkan mendekap erat sang lelaki hingga dadanya menyentuh  bergesekan. ditambah paha-paha putih dan baju taransparan minimalis mereka, sengaja mereka para perempuan pertontonkan, seakan mulusnya hanya punya dia. Saat sepeti inilah naluri alam liar Raja timbul untuk memeluk hutan. Tidur bersama monyet dan lutung-lutung hutan, rasanya mereka lebih akrab dibanding manusia. Menyaksikan bintang seinci lebih dekat dibandingkan di tempat seperti ini, dan yang terpenting udara yang bebas karbon dioksida. Bebas menghirup sebanyak-banyaknya, tanpa paha wanita kota yang kehilangan identitas, gara-gara sekedar mengikuti mode dan prastice iklan. Wanita sekarang benar-benar lupa bahwa mereka itu ibu bumi. Bumi yang akan menumbuhkan benih-benih baru, benih yang membutuhkan  lahan subur penuh ilmu. Benih akan memunculkan tunasnya jika lahan yang ditempatinya mampu memberikan energi yang tepat sesuai porsinya untuk ia tumbuh.
Ja..? gimana kabarnya rumini?. Rumini itu butuh orang yang tegas dan mampu mengendalikan dia, tidak hanya kesabaran. Yoga mencoba mencari tau perkembangan terkini tentang hubungan dua insan yang terlalu jauh dan berbeda prinsip.
”biasalah... perempuan sukanya ya minta diperhatiin, ini, itulah, ngatur sana sinilah.. ga jelas.’’ Diikuti kemauanya salah apalagi tidak diikutin,, bisa-bisa dia manyun terus berbulan-bulan,
”ya memang seperti itulah watak wanita, dimana-mana juga sama. Mereka itu mahluk dari Mars dan kita sebagai laki-laki dari Venus. Taukan brapa jarak yang memisahkan dua planet tersebut? Dua planet berjauhan yang berbeda bisa menjadi satu itu luar biasa”
”tapi kenapa mars venus bisa kenal? Raja penasaran. Cerita dari mana tuh. Bisa kaya gitu. Jangan kebanyakan nonton kartun dunk, tu akibatna otakmu sudah terkontaminasi karakter kartun.
”itu hanya filsafatnya seperti itu.. kadut. Lebay banget. itulah fitrah manusia yang tidak akan bisa hidup sendiri.. dengan perbedaan yang masing-masing miliki, mereka mencoba untuk mencari keunikanya, jadilah daya tarik yang mendorong mereka untuk saling kenal dan mengenali. Karna itulah jadi menarik.!!  Menarik karena mereka mencoba untuk saling mengerti dan mencoba untk saling tau, jika mereka tidak bisa melakukan itu, mereka pasti akan mencari tempat dimana ia bisa menemukan itu, maka timbulah perselingkuhan. Hasilnya, bisa patah hati, perceraian dan mati minum racun serangga.. ha. Ha. Ha. Dia ketawa hingga ujung tenggorokanya terbuka.
”ah... sukanya kamu berteori. Carilah perempuan untuk kau jadikan bukti dari teori kamu. Raja sambil mengepulkan asap rokok dengan perlahan dan sangat dinikmatinya.
” hi hi.. ga usah cari cewe brurr, tapi carilah duit yang banyak maka cewek bakalan datang melamarmu” biarpun mukamu peot, gigimu maju semeter kalo duitmu banyak mereka bakalan mau sama kamu. Wanita sekarang itu ga butuh kesetiaan, ga butuh cinta, ga butuh perhatian, yang mereka butuh itu, duit..... kalo kamu ga punya itu kamu bakalan di tendang kaya bangkai kucing dijalanan. Soalnya wanita sekarang lebih pandai dari laki-laki. Mereka menyebar isu persamaan derajat dengan laki-laki, tapi mereka ga mau tuh, macul disawah, kulitnya dibuat kasar seperti laki-laki,. Sekarang mereka sedang mengincar kehormatan laki-laki, kita itu dianggap terlalu patriarkhi. Padahal tuhan telah menetapkan perbedaan yang berpasang-pasangan sebagai rahmat. Sekarang laki-laki dan perempuan berebut kedudukan. Saling mengunggulkan ras_nya masing-masing. Hampir mirip perang dingin dengan isu rasisme laki-laki dan perempuan. Dunia telah keluar dari garis koordinatnya, mungkin sebentar lagi perempuan akan menjadi bapak dan bapak jadi ibu. Karena perempuan sekarang tidak mau menjadi ibu, mereka tidak mau punya anak takut kulitnya kendur, anunya ga kesetlah  dan banyak lagi. Jika laki-laki bisa dibuahi seperti perempuan mungkin bapak kita yang dipaksa ngelahirin kita bukan ibu kita” jahiliyah abad 21 akan segera muncul Bro...
”huh...!!! dasar pala lo tu yang bodol.. tapi tumben otak mu rada-rada encer! dan itu salah satu yang jadi ketakutanku pada Rumini, dan dia selalu menuntut juga soal itu. Tapi inilah realita yang harus dihadapi dunia sekarang. soalnya kapitalisme telah masuk sampai pada falsafah yang paling mendasar bagi manusia. Semuanya sekarang akan di ukur dari materi. Dari urusan moral, dapur,dan kasur semuanya harus dibayar dengan dolar atau rupiah. Kita telah kehilangan pemaknaan dari Uang itu sendiri. Pada dasarnya uang adalah alat tukar bukan barang komoditi.
”makanya itu. rumini itu butuh orang yang tegas, untuk mengendalikan dia”. Perkataan sahabatnya itu seakan mengusik kenyamananya selama ini. Tapi ia sadar betul bahwa apa yang dikatakan sahabatnya itu merupakan suatu kebenaran.
ente! sebagai laki-laki jangan pernah diperbudak oleh perempuan. Apalagi karena kecantikan. Sekarang lima puluh ribu dapat perempuan cantik, tinggal pilih yang modelnya kaya gitar spanyol, bibirnya kaya es lilin, dadanya mirip kelapa, tinggal kamu pilih, malah dapat langsung kamu  gauli.. Tapi tidak akan terbayar jika kamu dapat menemukan perempuan yang seperti ibumu, nenekmu, atau buyutmu. Perempuan model 50 an yang memiliki integritas tinggi dalam menghormati suami. Perempuan sekarang lebih pandai memerahkan bibir dan memberi pacar dikuku dari pada memasak dan merawat anak-anak. makanya banyak anak terlahir goblok gara-gara ibunya tidak lagi bisa mengasuh anak. Mereka lebih suka merias diri untuk orang lain bukan lagi untuk suaminya. Dan parahnya seorang laki-laki juga ikut-ikutan senang. Perempuan bukan lagi perhiasan prbadi tapi juga bisa untuk koleksi di lemari rumah orang lain.
”Panjang banget kamu ngomong ga da remnya? Raja memotong.
”Menurut Aristoteles, secara nalar atau akal, perempuan tidaklah diciptakan untuk berfikir luas. Maka realitanya adalah perempuan lebih mengharukan dan lebih pencemburu, lebih suka mengeluh, lebih cenderung marah-marah dan menyerang, penakut, pemalu dan jaga diri, lebih banyak salah kata dan lebih memperdaya. Sehingga ketika itu seorang Yunani mengatakan ”sesungguhnya kita mengawini perempuan hanyalah untuk melahirkan anak-anak kita.”  Dalam pandangan bangsa yahudi tidak jauh dengan perkataan Yunani, bahkan mereka mengatakan ”lebih baik berjalan di belakang harimau dari pada berjalan dibelakang perempuan”. Maka dalam doa sehari-hari orang Yahudi menyebutkkan ”terpujilah engkau Tuhan, yang tidak menciptakan aku sebagai perempuan”. Selanjutnya Thomas Aquinas seorang teolog kristen terkemuka mengatakan ”perempuan sebagai hewan yang tak berjiwa” perempuan adalah hewan yang tidak sempurna dan plin-plan, suka menipu, mudah tergoda nafsunya, mudah tergoda setan sehingga sering menjadi penyihir.
”Entah itu sebuah subordinasi kaum laki-laki ataukah memang kenyataan. Jika kita dapat merefleksikan, pada masa lalu ketika perempuan hanyalah barang komoditi yang dapat diwariskan, budak yang melayani lak-laki, tanpa hak, dan dianggap secon class. Hingga nabi terakhir yang ma’sum mengangkat derajat dan nilai-nilai kaum perempuan. Dari barang warisan menjadi orang yang diwarisi, dari budak menjadi istri, hingga mempunyai hak dan martabat yang sama. Ketika itulah taqwa menjadi dasar pembeda manusia dihadapan Tuhan tiada lagi subordinasi laki-laki dan perempuan. Bahkan derajat perempuan diangkat sangatlah tinggi, hingga ilmu-ilmu tentang fiqh banyak berbicara khusus tentang perempuan. Dan surga pun diletakan dibawah telapak kaki ibu,
 ”Mungkin saat ini rumini adalah burung yang baru saja terlepas dari sangkarnya. Ia terlalu bernafsu untuk terbang dan menggapai keinginanya. Keinginan yang telah bertahun-tahun tertahan karena konstruk keluarga yang seakan menghegemonni setiap nafsunya untuk berbuat sesuatu. Ayahnya adalah seorang yang sedikit mempunyai wibawa di lingkunganya. Wajarlah ketika masih di sekolah ayahnya terlalu over protektif. Tapi kini seakan dunia terbalik. Rumini menemukan dunia kebebasan kampus dan ayahnyapun telah berlaku sangat luwes terhadap anak-anaknya. Ibunya pun seorang yang sangat menghormati setiap tamu laki-laki yang berkunjung ta’aruf kerumahnya. Konstruk keluarga itu menciptakan segala sesuatunya harus diukur dari materi. Yang mereka anggap dapat menciptakan kekayaan dan meningkatkan ego class sosial di lingkungan masyarakatnya. Raja mulai merasa khawatir dengan mahluk mars yang coba untuk ia pahami.
Obrolan malam itu semakin jauh. Semuanya dibuka tanpa sekat dan benar-benar di telanjangi. Dari mana mereka memulai memandang sebuah objek dari situlah objek itu akan kelihatan bentuknya. Semuanya serba relatif. Tapi tidak jika kita punya keyakinan tentang apa yang kita lihat dan kita sampaikan.
Tapi bumi ini terasa begitu sempit, semakin menghimpit terasa ketika harus dihadapkan pada Rumini. Semuanya klise tak nampak wujud yang sebenarnya. Dan Raja tetap tak dapat memahami mahluk Tuhan yang satu ini. Bumi semakin sempit karena ia tidak dapat menjadi dirinya sendiri. Sempit karena kebosananya pada situasi pragmatis yang ia bangun tanpa raja sadari.
Bumi ini seakan berjalan pada rutinitas yang sama. Berjalan seakan tumaninah pada titik yang sama. Tidak perduli pada pergeseran waktu yang berjalan tanpa mundur. Sehingga ketika kita kehilangan satu waktu maka kesempatan itu telah hilang tidak akan pernah kembali.

Biru dan cinta

Seseorang di hari akhir nanti, pasti akan ditanya tentang empat hal: usianya untuk apa dihabiskan, jasmaninya untuk apa dipergunakan, hartanya dari mana didapatkan, dan untuk apa dipergunakanya, serta ilmunya untuk apa dia pergunakan. Metamorfosis manusia seakan tidak pernah berakhir sebelum hari akhir itu benar-benar datang. Hari dimana setiap orang akan meminta untuk menunda. Tapi Waktu sudah terkunci. Tanpa bisa dimajukan atau mundur sedetikpun.
Demi waktu.. waktu yang terus maju akan memberikan kesempatanya hanya satu. Waktu tidak akan berulang dan mundur, ia akan terus bergerak tanpa ada yang mampu menahanya. Jatah usia akan habis tanpa terasa, usia yang dirasa bertambah sebenarnya berkurang dan terus berkurang, tiap detik, menit, bulan, tahun, ia akan ters menyusut, 24 jam untuk apa?. Berapa waktu yang terbuang dan berapa waktu yang benar2 dimanfaatkan?. Pasti kita menyesali jika kita tahu ini!.
Jazad yang kekar dan bugar akan keriput, mengering, memutih dan pucat. Tapi untuk apa jazad itu kita pergunakan? Menangislah jika kita mengerti. Di dalam jazad ini,..
Harta hanya sebagai amanah dan titipan ”as a trust”. Manusia hanyalah pemegang amanah tersebut. Kita hanyalah seperti pemegang kupon dowjones yang harus benar-benar dijaga. Jika kita tidak dapat memegang ”amanah” maka pemegang otoritas tertinggi dapat memberikan panishment apa saja. Karena pada dasarnya manusia tidak dapat mengadakan benda dari tiada. Menurut bahasa Einstein, manusia tidaklah dapat menciptakan energi tapi manusia hanyalah mampu mengubah bentuk energi kebentuk energi yang lain. dasar manusia yang tidak dapat menciptakan sebuah daya, energi atau atom. Tetapi manusia dapat mengembangkan dari satu partikel atom tersebut, yang kemudian dikembangkan menjadi ribuan sel atom. Intinya adalah. Kun fayakun adalah hanya milik Tuhan. Tetapi manusia dengan daya kreatifitas otak kirinya dapat mengembangkan dari satu nilai kun fayakun tadi menjadi ribuan nilai kun fayakun.
Energi untuk mengubah sesuatu menjadi energi lain inilah yang dibutuhkan manusia. Karena sistem dekonstruksi sebuah peradaban dimulai dari sebuah penemuan sebuah sistem dan nilai baru yang mampu menciptakan simbol peradaban dan kemajuan manusia.
Harta. Manusia memiliki kecenderungan yang kuat untuk memiliki, menguasai dan menikmati. ”dijadikan indah pada pandangan manusia kepada apa-apa yang di ingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang, itulah kesenangan hidup di dunia, dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik”.
(gunakan analisi SWOT (Streigh/Kekuatan,Weakness/Kelemahan, Oportunity/Peluang, Treat/ancaman)

Cinta merupakan daya kosmis yang paling universal, berevolusi dan misterius. Cinta baru mencapai titik kesempurnaan jika cinta itu telah membuka dirinya untuk dunia dan alam semesta sehingga ia dapat memeluk Tuhan. Memeluk kasih yang sebenarnya, memeluk kasih yang abadi dan sempurna. Cinta dapat dihayati sebagai energi yang membawa kearifan hingga berwujud dan nyata. Sehingga dengan cinta kita dapat memanusiakan orang lain, dengan itu kita telah memanusiakan diri sendiri. Sehingga kita tidak kehilangan pribadi diri, justru memperkaya. Inilah pintu seseorang untuk dapat menjadi dirinya sendiri.
Meminjam bahasa Mahatma Gandhi dengan filosofi ahimsa yang secara harfiah memiliki dua arti, negatif dan positif. Ahimsa adalah sikap menyeluruh yang membangun cinta, berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita. Gandhi mengatakan ”kalau anda mencintai seseorang, cintailah dia sebagaimana dia ada, sebab ia berada pada cakupan kebenaran” kecintaan kita pada sesuatu merupakan energi untuk berbuat yang terbaik. Memberikan yang sempurna dan menjaga dengan sepenuh hati. Tersenyum untuk kebahagiaanya dan menyayangi sesuai kadarnya.
Cintapun harus didasari dengan logika sehingga kita dapat mencintai sebagai mana dia ada, bukan hanya berdasarkan perasaan yang justru akan menjebak seseorang pada keterpurukan karena tidak dapat menguasai logikan dan perasaanya. Seseorang diberikan akal agar dapat berlogika dengan akalnya. Karena akal inilah seseorang dapat memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Yang tuhan dan mana yang berhala. Karena akal inilah seseorang dapat mencapai mimpi-mimpinya.
                                      ***
Sayangnya Hari ini Raja masih seperti biasa, bangun kesiangan, tidak ikut perkuliahan pagi. Dia terlalu tuma’ninah dengan tidurnya ditiap pagi. Hingga keindahan diwaktu pagi jarang ia temui. Sayang sekali waktu yang paling mudah digunakan untuk mencari inspirasi tidak pernah ia pergunakan.
Raja bergegas mandi dan berangkat kekampus. Kuliahpun dirasa seperti biasa, menjemukan. Dosen-dosen hanya ngalor ngidul tidak ada arah pembicaraan yang menarik. Duduk berceramah seperti intelektual tunggal yang mahir. Mahasiswa dianggap gelas kosong dan mungkin kerbau yang tidak tau bahasa manusia. Sebagai organik intelectual mahasiswa tidak pernah di ajak pada ranah kritis. Justu seakan wilayah pragmatis menjadi lahan subur yang dijejalakan. Tapi itu harus dijalani Raja tiap hari.
Hanya sedikit yang ia ingat. Dalam perkawinan, sesuai dengan UU No. 1 tahun 1974, Perkawinan harus dilandasi persetujuan dan kerelaan kedua mempelai, seorang laki-laki yang menikahi perempuan, pada dasarnya telah mengambil hak dari orang tuanya atas anak tersebut. Orang Tua harus sadar bahwa anak adalah titipan Tuhan dan suatu saat akan ada yang mengambilnya entah melalui perantara atau tidak. Bahwa nikah ialah ikatan lahir batin antara laki-laki dan perempuan untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawahdah warahmah. Cinta dan kasih sayang sebagai dasar terbentuknya kebahagiaan sebenarnya, bukan materi !.
Sehabis kuliah ia nongkrong ditempat biasa. bareng anak-anak, menghilangkan rasa jenuh yang selalu blingsatan mengitari hidupnya. Mereka adalah orang yang selalu gelisah dengan fenomena yang sedang terjadi.    
” sebenarnya aku ingin mencoba sesuatu  yang baru, ekstrim, menantang dan penuh perjuangan. Aku bosan dengan rutinitas yang monoton, statis tak bergerak tanpa ada perubahan”. 
Kejenuhan raja sangat beralasan. Dia telah sampai pada titik jenuh. Karena sesuatu yang dijalani adalah rutinitas yang sama dan tidak pernah memberikan warna baru yang berbeda. Tembok kampus ternyata tidak mampu mengobati kegelisahan anak muda ini. Tembok kampus hanya menjadi alat pristise budaya pop. Budaya kampus tidak dapat mendobrak pemikiran kearah yang fundamental. Kampus telah menjadi alat kapitalis baru yang mempropaganda pemikiran mahasiswa untuk sekedar menjadi manusia bergelar, sebagai embel-embel strata kelas sosial. Tanpa memiliki tanggung jawab dan beban moral kepada apa yang telah melekat sebagai predikat sarjana.
***
Hingga sore, setelah Mandi untuk membuang peluh dan bebal yang menyelimuti seluruh pori-pori kulitnya. Air dingin sedikit membantu raja mengurangi kegelisahanya. Ketika air mengalir dari ujung rambut hingga ujung kaki telah memberikan ketenangan tersendiri. Setelah itu Raja wudlu dan salat Magrib setelah itu sebentar ia sempatkan untuk membaca Al Qur,an
Setelah itu ia membaca sebuah buku kecil. Buku setebal 100 halaman dengan sampul biru, bergambar seorang gadis mungil yang berjilbal lebar menutup tubuhnya, hidungnya mancung, tersenyum sambil memegang bunga. Entah untuk siapa bunga itu?, Sebuah buku kecil yang dapat memberikan inspirasi tentang wanita, cinta, pengorbanan, keluarga dan ego.
”Tokoh wanita islami yang perfeck, sempurna, cantik, pinter, pandai bergaul dan ketaatan menjalankan ajaran Tuhan dengan sungguh-sungguh. Seorang perempuan yang dapat menjaga kehormatan dirinya dimata tuhan dan manusia. Seorang seperti Dia dapat memberikan inspirasi kepada laki-laki yang memandangnya, lembut hatinya namun tegas dalam setiap keputusan dan keyakinan. Cara berfikirnya liar dan maju, senang berdakwah menyebarkan Islam”.
Saat Raja membacanya, tak terasa hatinya terbawa dan merindukan seorang wanita itu. Wanita yang penuh Perhatian dan banyak memberi masukan positif bagi yang lain. Rajapun  teringat sahabatnya ketika di SMK dulu, masa yang merupakan masa paling indah bagi anak manusia. Karena disitulah kenangan kadang kala banyak sekali bermunculan. Dan ketika dihari nanti saat itu menjadi memories yang membuat mereka tersenyum sendiri.
Namanya Dwi, hitam manis orangnya, rambutnya lurus seperti sutra yang terburai, bebas berayun kesana kemari ketika angin nakal membelainya. Otaknya cerdas, mimpinya jauh menerobos awan, nakal dan liar. tapi ia sedikit lemot. Soalnya  jika kena matahari sedikit saja sudah dapat membuatnya koleps alias butuh nafas buatan atau oksigen. Dan ketika hal itu terjadi teman-teman lelakinya banyak yang mencuri kesempatan dalam kesempitan. Kapan lagi dapat kesempatan untuk dapat memegang tanganya apa lagi membopongnya keruang UKS.
Raja tersenyum sendiri ketika ingat saat-saat seperti itu. Kaum lelaki berebut untuk dapat kesempatan memberikan pertolongan pertama pada Dewi satu ini. Walaupun ketika Dwi tersadar dari pingsanya, para pria hanya mendapatkan kata ”terima kasih” tidak lebih dari itu. Tapi itu sudah membuat mereka berjingkrak kegirangan. Kapan lagi Dewi yang bernama Dwi ini pingsan dan kita berame-rame membopongnya keruang kesehatan sekolah.
Tapi setelah pertemuan kemarin, ada banyak perubahan pada dirinya. Sekarang ia telah memakai jilbab lebar yang menutup dadanya, perkataanya tertata, matanya sendu lebih anggun dari dulu yang sebenarnya sudah anggun. Merekapun berdiskusi, bercerita banyak tentang kehidupan, cinta, harapan, cita-cita dan semangat untuk meraih mimpi hidup.
Dwi mengatakan ”kamu harus yakin akan keputusan yang kamu ambil, yakin pada dirimu sendiri” kata dia semangat. Oke.. I Thingk.. dia tidak terima kalau kata-katanya dicuekin. Dirumahnya yang sederhana, ruang tamu berukuran 3x4, didinding terdapat foto2 keluarganya, dan yang menarik ada foto MENWA, tidak disangka dia bisa tertarik dengan resimen mahasiswa, yang bergaya ala militer. Dia termasuk salah satu yang bertengger dialbum itu. Dulu ketika rezim orde baru MENWA digunakan sebagai alat untuk memonitor pergerakan mahasiswa dikampus.
Manusia berjalan diatas takdirnya masing-masing. Nah takdir itulah yang membawamu sampai kemari. Ucap Dwi
”itu benar wi.. tapi setiap manusia juga mempunyai impian, dan impian itu entah sesuai takdir atau tidak kita tidak pernah tahu. Dan saya yakin dengan impian yang sebesar apapun itu, kita tidak sedang menyalahi takdir ataupun mendahului kehendak tuhan kan?.
”jika impianmu itu tidak direstui oleh Tuhanmu apa yang akan kamu lakukan? Tuhan lebih tahu seberapa besar porsimu. Tuhan lebih tahu yang baik dan yang buruk. Belum tentu. mimpi yang menurut kamu itu baik. dimata tuhanmu justru itu tidak baik buat kamu. Artinya kamu tidak usah bersusah-susah memikirkan mimpi mu itu.
”kenapa aku harus meminta restu Tuhan?, bukankah Tuhan juga telah memberikan kebebasan untuk berbuat sesuatu. Selama belum ada dalil yang melarangnya berarti itu bolehkan? Dan...... aku akan tetap memelihara mimpiku ini. Dan aku akan menjaga sampai mimpi ini benar-benar terwujud. Karena aku ingin membangun kerajaan hidupku ini dari mimpiku. Bila perlu aku akan memfisualisasikan dalam gambar ataupun tulisan yang akan aku tempel ditempat tertentu. Mantab kan??
”Seberapa kuat mimpimu?? Raja.. mimpimu itupun telah mengganggu kuliahmu. Sampai kamu belum kelar sampai sekarang. Apa nunggu kamu drop out?
”wi. . . pertanyaan mu sulit aku jawab! Mungkin kekuatan mimpiku baru beberapa persen. Karena pendapat kamu itu mimpiku ini telah berkurang nol koma lima persen ha ha...
”Dasar kamu-Ja, masih saja suka cengengesan.
”kita belajar dari sebuah idialisme yang kita bangun. Kita tidak perlu takut akan realita yang ada nanti. Walaupun kita telah tahu, bahwa realitas tidak akan pernah sama dengan idialisme yang kita bangun. Toh nanti kita akan menikmati proses itu dari yang pahit sampai yang manis. Dari situ kita akan belajar dari realitas yang kita peroleh.
”dulu akupun berprinsip seperti apa yang kamu utarakan. Justru karena realitas itulah aku mengubur semua mimpiku sendiri. Aku belajar dari situ. Belajar dari mana aku memulai membangun sebuah mimpi, tapi orang-orang terdekat disekitarku tidak pernah ada yang mau tahu apa lagi memberikan suport kepadaku.
”wi... yang namanya motivasi, suport dan lain sebagainya, itu bukan dari orang lain. Tapi dari sini, Raja mengepalkan tangan dan melatakan tepat didadanya. Kamu tidak akan terkalahkan jika motivasi kamu itu terlahir dari diri kamu sendiri. Full heart itu kuncinya.
”ya ya ya... dewi mengangguk. Sebenarnyapun aku terbwa penyesalanku sampai sekarang. Mimpiku tidak sekuat mimpimu ja. Tapi inilah realita yang harus aku nikmati. Aku hidup bukan dari mimpiku yang dulu sempat aku bangun. Yah.. aku mensyukuri ini semua. Dan ini tidak mudah, butuh perjuangan hanya untuk mensyukuri jalan hidup yang telah ada ini. Bangunlah mimpimu ja..
”sudahlah.. Raja mengerti kekecawaan temanya ini. ”yang penting kamu sekarang telah hidup kecukupan dengan iman. Tidak perlu disesali. Sekarang kamu tinggal melanjutkan garis hidup yang ada. So.. positif thingking dengan apa yang melekat pada dirimu sekarang.”
”Itulah bedanya aku dengan kamu. Aku telah menikmati realitas yang jauh dari idealisme ku dulu. Dan kamu sekarang sedang membangun idealitasmu dan mungkin kamu belum menerima seluruh realitas dari idealisme mu itu...
” lo ko bisa??
” ya bisa lah... burung aja bisa terbang ha ha ha.. semua tertawa gigi-gigi mereka bertengger saling beradu. Dan akhirnya Raja berpamitan pulang kepada keluarga mungil dan sederhana itu.
Raja belum selesai membacanya, namun dengan membacanya Raja dapat mengingat sahabatnya, kekasihnya, orang tuanya dan orang yang ia cinta disekelilingnya. ada sedikit rasa yang terbawa untuk tokoh wanita tersebut. Raja menutup buku kecil itu dan meletakan diatas meja.
”Teruslah belajar dan belajar. Seperti matahari yang selalu terbit di tiap pagi, walau perjalanan jauh harus ia tempuh. Tapi ia tetap berjalan diporosnya sesuai ketetapan dari-Nya tanpa ia harus merusak sinarnya”.
            Yah seperti itulah hidup. Keras dan keras tidak ada kata lain selain itu.  Keras mungkin pantasnya buat batu yang susah untuk dipecahkan. Rajapun terlelap dalam mimpinya...

 
2 cinta atau cita-cita

Pagi telah lama berlalu sementara Raja baru saja terbangun dari tidurnya...
”ah!! kebiasaan aku ini ga bisa bangun pagi”, ia menyalahkan dirinya sendiri,, kemudian iapun menyambar handuknya yang kumal karena sudah berbulan-bulan tidak dicuci.. maklum uang buat beli sabun ia korup untuk batangan rokok hingga bibirnya mirip pawon yang baranya berasal dari batangan rokok..
Raja siap berangkat, sepeda motor butut, kaos oblong yang sudah bolong dibagian punggung, celana belel dan rambutnya yang gondrong terburai kesana kemari. Mirip tokoh muda Che guevara, yang berkelana dengan Harley untuk menyebarkan ide tentang kebebasan. Bedanya, motor Raja mirip grobak yang suaranya seperti becak reot yang memaksa membawa beban dua kwintal besi. Suaranya mengaung tertahan, tapi jalanya mirip semut yang menggotong sejari roti. Celananya pun mirip bahan latihan menjahit di tempat konveksi, di pantatnya ditambal dengan gambar tengkorak, hal itu dilakukan untuk menutup bagian dompetnya yang selalu benar-benar cekak alias minim, paling-paling dua lembar cebanan yang sudah lusuh. Rambutnya si lumayan, pas dengan mukanya yang cool, sedikit memberi kesan garang biarpun tanpa aksesoris apapun. Kecuali gelang karet yang melingkar di lengannya. Itupun berfungsi sebagai ikat rambutnya yang ikal, jika ia sudah merasa kegerahan karet itulah sasaranya. Sebentar lagi, pasti!, tidak lupa ia nyalakan rokok, dan bruum.... brum.. klik...  motor melaju, tapi ada yang aneh?, setiap orang dijalan pasti geleng-geleng dengar suara motornya.
Dikelas ia berargumen tentang kejujuran.. walaupun ketika datang telah injure time. Tapi tak apalah.. yang penting ngomong.
”tiada orang yang jujur didunia ini, semua itu kamuflase, bohong jika ada orang jujur dimuka bumi ini” buktinya kita ujian kadang myontek sana nyontek sini. Teman saya juga makan dikantin tidak pernah jujur dengan apa yang ia makan. Pak polisi juga kadang bohong, ketika dijalan sedang ada pengendara yang tidak mamakai helm, ia mengantongi uang tilang kedalam perutnya yang sudah buncit. Dan masih banyak lagi pak kebohongan-kebohongan yang tersembunyi. Banyak para pejabat ”bertopeng dan bergincu” dinegeri ini.
ia nyerocos kaya knalpot loak yang suaranya ga karuan..
”pak dosen... apa anda pernah melihat orang yang tidak pernah bohong? Apakah anda menjamin apa yang anda sampaikan tadi bukan suatu pembohongan? Dan bagaimana hukum itu dapat terwujud jika moral hazardnya masih kaya benteng peninggalan Belanda dulu. Tebal-tebal dan tahan meriam. Penegakan hukum saja tidak cukup tanpa ada penegakan moral para aparat negara yang memakan uang rakyat tapi ia terus minta gaji selalu dinaikan. Terima kasih pak. Raja duduk kembali kekursinya setelah ia tadi mengacungkan jari telunjuknya sebagai tanda tak setuju, bahkan saking semangatnya ia harus berdiri untuk menyampaikan aspirasinya itu.
”Dalam pembuktian hukum pidana, yang terpenting adalah pembuktian materilnya. Karena bukti materil inilah yang dijadikan dasar bagi hakim untuk memutus. Jika ada pihak yang tidak bisa membuktikan secara materil di pengadilan biarpun ia orang yang benar, sedangkan orang yang salah dapat membuktikanya, maka bagi hakim putusan akan memenangkan pada pihak yang dapat membuktikanya. Dan hakimpun tidak akan melupakan nilai-nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat. Kita bukan sedang berbicara bohong atau tidak bohong, jujur atau tidak jujur, tetapi bagaimana hukum dapat dilaksanakan dengan seobjektif mungkin. Karena para penegak hukum bukanlah tuhan ataupun malaikat. Tapi ia bertindak sebagai tangan tuhan untuk menyambung keadilan. Maka dari situlah kita perlu pembuktian baik formil maupun materil”...
Begitulah pak dosen menerangkan dari omongan raja yang tadi datang di akhir waktu. Dengan bijak ia dapat menuntun muridnya, dengan  kesabaran dan tanggung jawab, sang dosen memberikan pendidikan dengan sens of belonging dan sense of responsibility. Tanpa harus membunuh karakter satu persatu para mahasiswanya. Tapi dari watak mahasiswanyalah ia membentuk calon ahli hukum, hal itu dilakukan agar karakter seseorang dapat mengangkat kecintaanya pada sesuatu.
Akhirnya waktu untuk kuliah 2 sks itu habis, walaupun masih banyak sesuatu yang ingin ia ketahui. Tapi sayang ia terlalu tuma’ninah dengan tidurnya. Sesuatu yang buruk bagi orang muda ialah sebagian waktunya digunakan untuk tidur sehingga mimpinya benar-benar hanya akan menjadi mimpi, dan selamanya Raja hanya seorang pemimpi. ”jika telah melakukan salat shubuh, janganlah kalian tidur, maka kalian tidak akan sempat mencari rejeki” (HR tabrani).
***
Sengaja hari itu Raja tidak ke Base Camp, tempat anak-anak menuangkan kreatifitas dan idiologi mereka. Kadang mereka berpetualang ketempat yang jarang orang biasa datangi. Yah memang mereka bukan orang yang biasa-biasa tapi luar biasa, menurut tafsiran mereka loh. dan mereka anggap ini adalah dunia mereka yang tidak bisa orang lain untuk mengusiknya.
Mereka adalah kelompok penggiat alam bebas, mereka belajar jadi manusia yang sederhana, menghargai kehidupan dan alam. Bahkan sewaktu-waktu mereka meninggalkan kuliah berhari-hari hanya untuk survival atau latihan SAR, ilmu medan dan nafigasi darat. Mereka belajar kerasnya hidup dari lebatnya hutan. Dari pacet yang mampu menembus rain coat hanya untuk menghisap darah dan bertahan hidup. Belajar menghargai dari sesuatu yang sangat kecil, meminimalisir egoisme, dan mengenal Tuhan melalui Ciptaan-Nya.
Karena mereka sadar terdapat falsafah hidup yang salah dalam menafsirkan alam ini. Alam ini bukan untuk dieksploitasi habis-habisan tanpa ada konservasi yang jelas. Alam ini bukan benda mati, tapi mahluk hidup yang sama-sama memiliki hak untuk hidup, berkembang biak dan hidup layak. Tapi karena keserakahan dan egoisnya manusia, alam ini terkoyak, gersang, mati, dan mandul tak punya keturunan. Gara-gara manusia yang terlalu malas sehingga suka dengan jalan pintas yang instan. Membunuh mahluk yang dianggap hama dengan pestisida. Yang akibatnya, membunuh seluruh mahluk yang ada disawah, dikebun, di alas, sungai dan rawa-rawa, semua mati dalam hitungan hari. Padahal mereka adalah micro sistem yang menopang keberlangsungan seluruh mahluk hidup dimuka  bumi. Kapan lagi kita sadar. Jika kita setiap hari mengotori bumi ini dengan jutaan sampah non organik. Hingga lubang ozon menganga, bumi panas, kutub es mencair, kekeringan, banjir. Efeknya adalah kehancuran ekosistem eco cide yang juga merembet pada kehancuran tatanan sosial.
Tapi justru kadang mereka yang terpojokan karena kegiatan mereka yang tidak kenal waktu. Orang yang tidak punya aturan karena gaya hidup mereka yang terlihat urakan, dekil, jarang mandi dan ribuan stereotip negatif tentang mereka. Black list telah disandang mereka sebagai orang pinggiran yang tidak punya cita-cita dan norma hidup. Tapi tak apalah... yang terpenting mereka tidak menggangu hidup anda, tidak godain istri anda, atau suka maki-maki anda didepan umum. Mereka hanyalah orang yang ingin survive dengan cara mereka. Mereka juga punya mimpi yang sama dengan anda. Cara ini, adalah cara mereka menggapai mimpi indah mereka. Yang terpenting mereka bukan mahluk egois yang mementingkan koorporat dan perut pribadi.
Setelah kembali kerumah ”kos” , Raja mencoba menterjemahkan tentang cita-cita dan cinta. Cita-cita harus diperjuangkan dengan cinta. Cinta.... cinta adalah unsur terberat dari atom yang keluar dari hati. Sesuatu yang murni, sesuatu yang tidak akan terkontaminasi oleh zat dan micro endemik apapun. Cinta adalah memberi gift-giving, bukan meminta take and give. Cinta adalah hasrat yang diukir dengan kesabaran, cita-cita adalah mantra matahari untuk menyinari bumi, cita-cita adalah visi hidup. Sedangkan cinta adalah rembulan yangtidak akan bercahaya jika tanpa ada yang menyentuhnya. Cinta adalah adam dan hawa, yang harus mengiklaskan kemuliannya terlepas dari tubuhnya. Dan melarungkan hidupnya dibumi.
Cinta akan selama agung. Dengan cinta kasih peradaban dunia dibangun. Dengan cinta kasih kerajaan keluarga dibentuk. Dan dengan Visi yang menjadi idealisme akan menjadikan spirit untuk menaklukan segala tantangan. Cita-cita sebagai cinta dan cinta dengan cita-cita akan menjadi energi yang meledak-ledak seperti halnya spectrum yang mendasari teori terbentuknya alam raya. Sayangnya itu semua dapat saja dengan seketika terkoyak oleh paradigma dan falsafah hidup seseorang. ketika ia mencintai seseorang, apakah ia akan benar-benar melepas ”baju kebesaranya”, egoisnya, serta tumaninah dengan janjinya. Itu sulit!, Karena manusia mahluk yang egosientris, memandang selain dirinya berhak untuk dieksploitasi.

Selain Tuhan, adakah yang patut kita cintai selain orang tua. Tidak akan ada kawan!, karena orang disekeliling kamu, cintanya hanya semu, klise. Maka carilah wanita yang cintanya seperti ibumu, cintanya yang selalu abadi bagi anak-anaknya. Ia memulai dari kandungan, diperut, melahirkan dengan taruhan nyawa, merawat, menyusui, tiap malam kita merengek sekadar untuk minta nete, membangunkanya untuk mengganti popok yang kamu ompoli. Dengan keringat dan air mata mereka ngopeni, bahkan setelah kita beranjak dewasa kadang kita sering menyakiti hatinya, ia tetap sabar, bahkan ia tanpa meminta balasan kecuali ia ingin melihat anak nya bahagia. Apa ada sekarang perempuan yang mau berkorban seperti ibumu?.
Wanita adalah simbol peradaban dunia, wanita sendiri harus wani di toto karena terminologi wanita adalah sebuah sketsa keindahan yang harus di atur, dirawat, dan di letakan pada tempat yang ekslusif. Tapi jika wanita itu sendiri telah kehilangan ruh ”kewanitaan”nya itu sendiri, maka tunggu saja kehancuran dunia. Dalam perjalanan sejarah. Sering ditemukan dalam tokoh-tokoh dunia, mereka bisa berjaya karena salah satu pengaruh perempuan dan juga sebaliknya, hancur gara-gara wanita.




Imam al Ghazali mengatakan: ”Sumber segala dosa adalah syahwat perut, dari sistulah timbul syahwat kemaluan. Karena itulah, adam melanggar larangan Allah sehingga dikeluarkan dari sorga, dan itulah yang menyebabkan seseorang mencari dunia dan menyukainya”. Seorang ulama Fiqh klasik Ibrahim al-Bajuri ketika mengelompokan kitab fiqh beliau berpendapat ”persoalan fiqh ibadah adalah persoalan pertama karena berhubungan langsung dengan Tuhan, kedua adalah fiqh muamalah karena kabutuhan akan muamalah sudah dimasukan dalam kategori primer dibanding kebutuhan yang lain, kemudian tentang nikah karena setelah kita memenuhi syahwat perut akan diikuti syahwat kemaluan.”
Perut awal mula seseorang mengalami kegelisahan, perut awal mula bumi ini dikeruk habis tanpa sisa. Karena urusan perut pun, manusia menjadi kanibal pemakan bangkai saudaranya sendiri. Akal dan perut, dalam perlawananya akan menciptakan gugusan teori yang tidak akan berhenti. Akalah seharusnya yang dapat mengatur nafsu perut, karena akalah manusia menjadi berbeda dengan binatang. Sayangnya seseorang yang dikatakan berakal telah dikuasai oleh nafsu perut, sehingga segala gerak akal selalu berujung pada masalah perut.
Perut yang isinya dapat melumat apapun dari yang keras sampai yang lunak, telah mengungguli karisma akal. Betapa tidak, perut telah menindas sang akal karena kepentingan dan kebutuhan perut itu sendiri.
***
Itu seperti Rumini yang telah kehilangan identitas sebagai seorang wanita. Karena rumini menjual cinta dengan rupiah, kesenangan perut dan lidah. Ia membayangkan suatu saat ia hanya akan menjadi ”buangan” setiap lelaki tapi itu adalah karma baginya.
***Dua hal yang langka diakhir zaman ialah, uang yang halal serta kekasih atau saudara yang dapat dipercaya.***


3. EGO SANG KEKASIH

Dalam suasana yang mendung, terlihat gelap dilangit. Siang itu Gerombolan awan hitam menyebar diangkasa. Dia kian kuat menutupi langit yang tadi terlihat cerah. Rintikan halus mulai turun dengan pelan, lembut dan anginpun turut menghantarkannya untuk membasahi bumi ini dengan sempurna. Dengan perintah Tuhan rintikan air hujan itu turun sebagai rahmat. Untuk memberi kesuburan pada tanah yang kering, menumbuhkan rumput dan ilalang untuk menghijaukan kembali bumi yang panas. Tapi tidak bagi Raja. saat itu, butiran gerimis yang turun adalah gletser yang menggelundung dari puncak Alpin, Kilimanjaro atau Aconcagua dan menimpa mukanya tanpa permisi. Gedubrak. . . maka siapapun yang tertimpa sial itu akan segera mencari perlindungan tanpa memikirkan ini dan itu.
Jika diingat hari itu merupakan hari disaat Julius Caesar dihianati Cleopatra yang terkenal cantik dan binal seperti kuda betina. Menusuk dengan suntikan racun antrak. Saat itu adalah kolaborasi puting beliung dan tsunami, bergulung-gulung melintir setiap gugusan didepannya.
Didepan raja, nampak seorang perempuan yang lima tahun lebih muda darinya. Sudah hampir setengah jam keduanya terdiam. Akhirnya raja memulai pembicaraan mereka.
”Rum... mas hanya ingin kamu menjadi bunga ku yang setiap saat dapat selalu aku pandang. Kamu selalu menjadi temanku disaat aku gundah,menjadi orang pertama yang merawatku disaat aku sakit. Dan menjadi obat penawar disaat aku terjatuh. walupun.... mas tau, saat ini kau tidak akan pernah menjadi miliku seutuhnya. Akupun tidak akan rela, jika engkau tawarkan senyum indahmu untuk orang lain, apalagi tubuhmu”..
Rumini tersenyum, kepalanya membesar sebesar kepala mahluk alien. Ia melepas genggaman  kekasihnya dengan lembut, ia sebenarnya tau lelaki yang didepanya ialah sosok yang ia cari selama ini, tapi ia pun sadar bahwa dirinya sangatlah mudah tergoda untuk keluar dari komitmenya.
”Mas juga harus tau rum... saya masih muda kan?, rum masih ingin senang-senang dan menikmati hidup ini, apalagi mas juga belum lulus, apa yang bisa aku harapkan nantinya dari kamu. Aku masih ingin bebas mas... terbang dan hinggap kemana saja aku mau” ia mengucapkan dengan penuh harap pengertian dari kekasihnya. Kata-kata rumini begitu lepas, seakan kentut yang ia keluarkan dan ia tersenyum lega. Raja benar-benar tidak habis fikir Rumini akan mengatakan hal itu.
”Saat ini Mas harus merelakan aku pacaran sama siapa saja, soal nikah nanti aku juga maunya sama mas”,, rumini melanjtukan kata-katanya kali ini terlihat tanpa ada beban lagi. Bahkan tanpa merasa bersalah, dan menghormati sedikit lelaki yang berada didepanya. Raja mencoba mengerti keinginan terbesar kekasihnya. Rumini tidak pernah tau bahwa perkataan telah meluruhkan libidonya untuk memperjuangkan cita-cita mereka berdua.
”Mas mengerti Rum. Saya faham.. untuk saat ini saya tidak mampu memberikan segala apa yang kamu inginkan. tapi tidakah lebih baik kita membangun hal itu bersama-sama. Kita saling melengkapi dengan kekurangan yang ada pada diri kita.
” saya sudah bosan dengan kehidupan seperti ini mas.! Jikapun ada dua pilihan didepanku yang sama-sama baik. Maka aku harus memilih yang terbaik diantara yang baik itu kan? Kamu jangan tersinggung, tidak berarti kamu itu tidak baik dimataku. Kekuranganmu hanyalah kamu tidak akan mampu memenuhi keinginanku. Itu saja. Raja menahan nafas dan menarik nafas seketika dalam-dalam
”itu benar rum. Mengambil yang terbaik dari yang baik itu adalah kaidah yang harus dilaksanakan. Lalu apa hubunganya dengan ini semua?.
”ya itu resiko. Aku mencintaimu mas, tapi kita tidak akan makan cinta kan??.. saya memikirkan masa depanku mas? Masa depan.! Suara rumini seakan memecahkan gendang telinganya. Mengiang-ngiang dan bersarang ditelinga Raja.
”itu berarti kamu memang belum mencintaiku rum? Itu tidak benar. Jika kamu mencintai maka kamu akan sepenuh hati dengan apa yang kamu pilih. Mungkin aku hanya dijadikan tempat pelarianmu saat ini. Mungkin kamu tidak akan bisa menerima kekurangan kekasihmu sebagai laki-laki akhir zaman. Mungkin engkau hanya akan mencintai kekasihmu dari apa yang menjadi kelebihannya. Jika engkau belum bisa mencintai kekurangan kekasihmu engkau tidak akan pernah merasa kepuasanya.
”aku tidak ingin menyakitimu mas. Tapi orang disekitarkupun tidak mendukung jika.....
”jika apa rum?? Katakan, katakan semuanya. Saya lebih senang jika apapun yang ada dalam otakmu kamu keluaran dan kita cari solusinya.
”sudahlan mas, biarkan aku saja yang memikirkan. Entahlah... rumini mengambil nafas dan menghembuskanya dengan pelan.

Lelaki didepannya itu terdiam, banyak pertanyaan sliweraN di kepalanya yang mulai menggerus hatinya, gemuruh karena Kata-kata kekasihnya itu telah meluruhkan sendi-sendi ditulangnya. Mungkn benar apa yang dikatakan orang, Rasa cinta telah mematikan logika, dan lebih dominan pada perasaanya. Raja menyadari hal itu, bahwa hal itu sangat ia rasakan saat ini tapi ia juga berharap bahwa dengan mengorbankan seluruh perasaanya ia akan mendapat cinta sejati kekasihnya.
”Rum, mas tidak bisa menahan rasa cemburu mas, cinta mas terlalu kuat buat kamu, apa kau sama sekali tidak memperdulikan itu, mungkin aku hanya akan menjadi si cebol yang bermimpi dapat menggapai bulan. mas hanya akan menjadi pesakitan rum”...
”Mas .!! rum hanya senang-senang dengan mereka, aku sama sekali tidak mencintai mereka, kamu kan tau! cinta aku hanya buat kamu mas, aku akan jaga diri aku baik-baik, mas tenang saja, jangan berfikiran yang macam-macam” Rumini mencoba untuk tersenyum, manis memang senyumnya! Itulah yang membuat raja kelimpungan tak dapat menahan cintanya. Ia teringat saat-saat pertama dahulu mereka bertemu.
Kala itu, Mereka hanya saling melempar senyum dan dibalas dengan senyum mereka kembali, tanpa kata-kata. Tetapi dari bahasa bibir dan senyum mereka itulah kebahagian dan bunga-bunga cinta mereka muncul begitu besar seperti pohon beringin. Berdaun lebat memberikan keteduhan dan kesejukan bagi yang ada dibawahnya. Itulah yang mereka lakukan setiap mereka bertemu. Hingga mereka berdua memberanikan diri bertemu disebuah tempat, tempat yang aneh, tempat yang tidak biasa orang mengatakan cinta, tapi cinta memang tak memandang tempat ataupun suasana.
Raja memberanikan diri untuk memulai, ia mulai membuka bibirnya untuk mengatakan perasaanya. Tapi dia selalu terdehem dehem meskipun tenggorokanya tidak ada masalah, menelan liur dikerongkongannya walaupun sebenarnya kerongkongannya telah kering karena ia selalu menelanya. Berjam-jam Rumini menunggu kata-kata keluar dari raja, tapi ia hanya mendengar kata dari raja ”aku mencintaimu” setelah itu tidak ada kata-kata lain yang keluar dari mulut Raja. Rumini tersenyum geli, sekigus girang bukan kepalang. Karena lelaki yang selalu ia beri senyum manisnya ketika bertemu telah mengatakan kata itu. Lelaki yang ia harap dapat menjadi kekasihnya kini tinggal menunggu jawaban darinya, bahwa ia pun sama. Rumini sengaja menunda jawabanya, karena sebenarnyapun  saat itu ia tidak mampu mengatakan bahwa ia juga mencintai raja. Sekali lagi ia sama dengan Raja, ia tidak mampu berkata-kata lagi. Baru setelah satu minggu Raja mendapat jawaban atas kegelisahanya. Dalam waktu satu minggu raja telah dibuat gelisah oleh Rumini, makan tak enak tidur tak nyenyak, hanya untuk menunggu jawaban Rumini. Ah dasar perempuan jinak2 merpati Raja terbehek-behek setelah ia mendapat selembar kertas tumpahan isi hati Rumini yang dititipkan lewat sahabatnya. Didalam kertas folio polos itu terdapat guratan tinta hijau yang tepat ditengah. Dikertas itu hanya terdapat dua kata ”Aku Mencintaimu” plus stepel lipstik dari bibirnya. Raja jadi geli juga sekaligus terlepas bebanya karena menunggu dua kata itu dari Rumini. Mungkin dua kata itu balasan kepada raja yang hanya mampu mengatakan dua kata ”aku mencintaimu” waktu itu kepada Rumini yang telah menunggu hampir dua jam, tetapi raja hanya mengatakan kata itu tanpa ekspresi apapun, bumbu apapun, ataupun rayuan, paling tidak saat itu Rumini menunggu untuk dipuji-puji walaupun hanya sekedar gombal.

Tapi hari ini sangat kontras dengan waktu dua tahun yang lalu.
”Rum... setiap lelaki mengharapkan kekasihnya setia, setia pada dirinya, kekasihnya dan yang terpenting kepada tuhanya. bisa menjaga kehormatan diri dan keluarga, tidak seperti itu rum. Mas hanya takut lelaki yang kamu sakiti akan berbuat nekat, dan macam-macam sama kamu. Dan sebenarnya aku takut kehilangan kamu rum..
,,tapi itu terserah kamu, mas tidak berhak mengatur kehidupan kamu. Saya hanya ingin kebaikan dari ini semua. Mungkin aku hanya orang bodoh yang dipermainkan perasaan cinta. Silahkan rum... kamu berhak berbuat apa saja.. termasuk kamu tidur dengan lelaki manapun demi kesenangan kamu”.
Lelaki itu pun pergi meninggalkan Rumini, ia pergi dengan perasaan kecewa, marah, dendam, sakit hati. Ia merasa telah dihianati, ia hanya merasa goblok mencintai sosok wanita seperti dia, tapi hatinya terlalu rapuh ia tidak mengingkari kalo dia sangat menyayangi kekasihnnya.
Rumini telah menaburkan Genocide sehingga membekukkan darah Raja. Engkau telah ”menawan” hatiku dan memasukan kedalam kamp konsentrasi di Auschwitz seperti dalam peristiwa Holocaust. Dibunuh secara periodik hingga 4000000 orang mati seperti saraf dan hatiku yang mati saat ini, pecah, dan engkau seperti Hitler yang terus berjaya.  Engkau seperti Jengis Khan yang dengan pasukan Mongol-mu kamu membantai disepanjang daerah yang dilewati hingga kawasan timur tengah selama dua abad beraliran darah. Anyir, mengundang burung pemakan bangkai berpesta pora dan mengoyak-oyak tulang manusia. Engkau telah menaburkan Anti Semit dengan NAZI-mu sehingga engkau dapat berkuasa mengobrak abrik setiap pertahanan yang dibangun hanya dengan batangan jerami. Engkau seakan memegang rekor coup d’etet. Raja berlalu hingga Rumini tak mampu lagi melihat punggungnya.
Sayangnya Rumini tidak pernah tau, ketika ia meminta makan bakso gendut, ayam bakar dan lainya. Raja  telah merelakan uang makannya yang  seminggu dikos. Sehingga saat itu Raja harus sering mengosongkan perut. Karena rasa cinta, rasa laparnya menjadi sesuatu yang indah walaupun serasa konyol. Ruminipun tidak pernah tau bahwa tas cantik, baju pink dan sandal closet yang dibelinya bersama waktu itu adalah uang untuk modal ternak lele yang dihasilkan dari keringatnya sendiri selama lima hari Menjadi kuli diproyek jalananan. Tanganya harus melepuh-lepuh, pungungnya gosong demi mendapatkan upah. Dan cincin itu ketika Rumini meminta adalah tabungannya untuk salah satu ambisinya memiliki komputer. Agar Ia dapat menulis segala ide-idenya, kegelisahannya,harapannya dan dapat menuliskan surat cinta untuk kekasihnya. Semua itu telah ia relakan dan menunda segala keinginanya. Karena apa semua itu ia lakukan? Karena ia yakin pengorbanan yang ia berikan akan mendapat balasan dengan keilklasan pula.
Tapi... sudahlah. Tidak sepatutnya Raja mengingat hal itu!! Konyol memang jika hal itu harus diingat. Itu bukan hal yang layak untuk diingat. Tapi ia hanya ingin mengatakan perasaanya yang sangat kecewa. Perih !!
”Aku mencoba mengiklaskan jika itu yang terbaik buat kamu. Aku akan berikan senyum terbaikku buat kamu. Walaupun aku tidak akan dapat menyembuyikan lewat kerutan diwajahku, bahwa aku memang sedih. Memang sulit ketika aku mengatakan iklas. Tapi dengan kesabaran, mungkin akan ada yang menungguku entah dimana, seseorang yang terbaik buat aku. Entah siapa, mungkin Tuhan telah mengatur pertemuan buat aku. Tapi itu misteri. Raja menenangkan sendiri dengan perkataanya. Mungkin memang benar karena segalanya telah ada yang mengatur.
        Sementara Rumini telah terjebak dalam kekalutan yang diciptakan sendiri, ia sadar betul hal ini akan terjadi. Rumini harus seperti ini karena ia sendiri sangat menginginkan kehidupannya nanti tidak seperti apa yang ia takutkan selama ini. Ketakutanya telah membelenggu cara berfikirnya. Sehingga ia terjebak pada materialistis dan hedonis. Ia tak mampu berfikir dengan nalar yang lebih dewasa dan maju. Karena yang ada dalam otaknya adalah bagaimana agar ia dapat memenuhi keinginanya.
***
Raja masih terdiam dan memikirkan apa yang dikatakan kekasihnya. Disebuah tempat yang sunyi kala itu. Disebuah tempat pegunungan yang asri. Ditempat itu mereka biasa bersama-sama memandang lepas kearah timur dan selatan. Dari puncak yang sepi itu mereka terkadang mengukir mimpi-mimpi mereka berdua. Mengukirnya dibatangan pohon, dibatu yang keras, dan menggantungkanya diangkasa. Yang suatu saat mereka dapat memetik hasil dari komitmen dan hal indah lainya, itulah harapanya.
Ditempat yang rimbun tersebut, mereka dapat melihat sejauh mata memandang lanskap yang penuh dengan keindahan. Lepas ketika mata memandang seakan dari puncak tersebut mereka dapat menyaksikan semua isi dunia. Suasana yang dingin menimbulkan kesan dan suasana tersendiri. Memberikan pesan bahwa dibalik dinginya tempat itu menumbuhkan kehangatan untuk mereka membangun asmaranya. Tapi sejak pertemuanya kemarin, tempat itu tak lagi indah dan sejuk seperti sediakala. Justru tempat itu tiba-tiba berubah menjadi padang gersang yang liar dan tandus. ketika mereka berdua tak lagi saling memberikan kehangatan..
Raja terkaget-kaget ketika seekor kupu=kupu hinggap dijarinya. Dan kupu indah itupun akhirnya terbang untuk hinggap lagi kebunga mawar yang baru saja mekar. Kupu-kupu itu berwarna coklat keemasan, dengan ukiran-ukiran natural yang memesona tepat ditengah sayapnya. Ditiap pinggir sayapnya terdapat bulu bulu lembut yang jika terkena cahaya matahari akan memantulkan warna indah lainya. Sang kupu jenis Troides Helena dengan sayap berpola abstrak dengan kombinasi warna yang cantik dan elegan.
 Cantik, cantik sekali. Sayangnya kupu-kupu itu selalu terbang liar dan hinggap dimana saja ditempat yang ia suka. Ditempat yang kadang dapat memberinya ia makan. Tapi tidak jarang pula sang kupu hinggap untuk menjadi santapan kadal lapar, ular hijau ataupun binatang lainya. Tragis, keindahanya hanya sekejap. setelah terbang dan hinggap sang kupu-kupu menjadi makanan empuk binatang yang telah menunggunya. Sang pemangsa berkamuflase sebagai penyamaranya. Maka sekali terkam, sang kupu-kupu tidak mungkin berdaya.
Sang kupu adalah mata rantai makanan yang telah ditakdirkan menjadi santapan binatang lain. Biarpun seperti itu, Sang kupu-kupu tetaplah kupu-kupu yang cantik, eksotik dan natural. Biarpun disetiap keindahanya, sang kupu banyak diburu pemangsa. Karena keindahanya pula Semakin banyak pemangsa yang ingin memilikinya, mengoleksinya ataupun menjadi bahan mainan sang pemangsa sebelum ia melumat habis tak tersisa.
Sayangnya sang kupu yang cantik tidak pernah menyadari dari bulu-bulu indahnya itu telah menyebarkan aroma buas dan busuk mahluk lain. ”Kenapa kamu tidak menutupi keindahanmu? Dan kamu persembahkan kemolekan sayapmu, kakimu, ataupun antena dikepalamu itu untuk pangeran yang nanti mempersuntingmu?”. Ah kupu-kupu yang bodoh. Raja menyumpahi sang kupu cantik itu. Raja berdiam sendiri ditempat itu. Dahulu mereka selalu berdua ketempat itu. Hari itu Raja mengenang semuanya dan akan menguburnya dan tak akan menyinggahi tempat itu. Ini adalah terakhir kali aku akan berdiri disini. Raja berjalan kearah motor bututnya dan meninggalkan tempat itu.
Rajapun bergegas masuk kedalam kamarnya. Sudah satu minggu ini Raja tidak terima telepon atau sms dari Rumini. Ia mulai khawatir dan ia mencoba untuk menghubungi lewat hapenya. Tapi sayang panggilan selalu terputus dan dialihkan ke maill box. Rajapun sempat mencoba mencari informasi keteman-teman kuliahnya, ternyata merekapun tidak tahu dimana Rumini. Dan terdapat info ia tidak masuk kuliah dari kemarin. Raja kelimpungan dan khawatir jika terjadi apa apa dengan rumini. Ternyata Raja belum dapat melepaskan semuanya, mungkin ia tidak sadar bahwa ia telah memutuskan untuk berjalaan sendiri-sendiri terlebih dahulu.
Apa ia kabur dari rumah, seperti dulu ketika Rumini bertengkar dengan kakaknya Shanti?? Ah kayanya tidak mungkin! Mereka sudah baikan lagi sekarang. Atau jangan-jangan??. Oh.... tidak mungkin dia tidak boleh lakukan perbuatan itu. Aku tidak akan memaafkanya..
Raja terus berputar-putar didalam kamarnya. Keluar dan masuk kedalam lagi. Raja baru terfikirkan kupu-kupu indah dan cantik itu yang menjadi santapan kadal lapar yang sedang mengincarnya. Rumini dimakan Kadal.... ?????
Mungkin aku harus mencoba KErumahnya. Siapa tau dia sakit atau lagi males kekampus gara-gara kemarin?. Raja akhirnya mengeluarkan motor bututnya dan segera meluncur kerumah rumini.
Tiba didepan rumahnya, raja langsung mengetuk pintu. dan ternyata ibunya yang keluar.
”assamualaikum bu
”wa alaikum salam.. eh Raja. Lama tidak main kerumah??
”oh iya bu.. lagi banyak tugas kuliah jadi belum sempat.
”baguslah kalo gitu.. oya mari masuk. Rumini baru saja pulang.. terus langsung tidur. Saya ambilkan minum dulu tunggu sebentar ya..perempuan itu masuk keruang paling belakang. Mungkin ia akan mengambilkan segelas air untuk Raja. Perempuan paruh baya itu telah memutih sebagian rambutnya. Kulitnyapun telah menunjukan kesenjaan usianya. Tapi dibalik itu Ia masih memperlihatkan kharismanya sebagai seorang perempuan. Sebagai ibu dan sebagai istri.
Ibu Rumini masuk untuk mengambilkan minum. Mungkin ibunya tahu kalo raja kehausan karena keringat di dahinya terus menetes. Benar saja ia keluar dengan membwa sesuatu ditangannya.
Rumini baru pulang?
Dari mana? Ko baru pulang? Raja jadi tambah bingung dan penasaran.
”bagaimana kabar bapak ibu kamu raja? Sehat kan?, perempuan paruh baya itu  meletakan gelas dan duduk disebelah Raja
”alhamdulillah bu. semua sehat-sehat saja, bapak dan ibu juga begitukan? O iya bu, bapak tidak kelihatan? Bahasa Raja sangat terlihat kaku, mungkin ia tidak terbiasa dengan basa-basi pada setiap pembicaraanya.
”ya beginilah masih bisa bertemu dengan kamu lagi.  kalo bapaknya Rumini biasa jam segini masih dikebun. Dia betah kalo sudah melihat tanamanya, pokoke lali omah lali bojo kalo udah dikebun.
”oya bu Rumini baru pulang habis dari mana Bu? Akhirnya ia langsung mengutarakan maksud kedatanganya.
”katanya si dari rumah temanya, malah menginap disana. lagi ada acara apa ibu juga kurang tahu. Wong tadi aku tanya malah langsung kekamar dan tidur. Jadi ibu kurang faham. Memangnya tidak bilang sama kamu dia kemana?
” engga bilang kesaya, makanya saya kemari soalnya hapenya tidak aktif. Saya khawatir ada apa-apa. Syukurlah kalo sudah dirumah berarti kan tidak ada apa-apa.
”apa biar Ibu bangunkan saja Rumini, siapa tahu kamu pingin ngoberol.
”emm..tidak usah bu. Biarkan saja mungkin masih kecapean. Kalo begitu Saya permisi pulang saja dulu. Masih ada tugas kuliah. Makasih ibu.
ya sudah kalo begitu, biar nanti ibu bilang sama Rumini kalo kamu dari sini.
”jangan-jangan bu. Jangan bilang saya kesini. Tidak apa-apa kok.. saya permisi bu, salam buat Bapak saja.
”ya nanti saya sampaikan sama bapak. Hati-hati ya nak Raja.. e e bentar dulu itu minumanya tidak diminum dulu, sayang kan? Lagian itu juga Cuma air dingin, ayo diminum dulu.
”oh iya lupa...rajapun  menyeruput air sirup itu hingga habis. Perempuan tua itu tersenyum menyaksikan pola laku anak muda ini.
Akhirnya raja pulang. Dengan membawa perasaan sedikit  lega ternyata tidak terjadi apa-apa dengan Rumini. meskipun masih ada sesuatu yang mengganjal dipikiranya. Rumini tidak pulang dan menginap ditempat temanya? Tapi teman kuliahnya tidak ada yang tahu kemana rumiini. Ah... mungkin teman SMAnya dulu. Raja memelintir gas motornya agar melaju cepat dan sampai kembali ke rumah kostnya.
Keesokan harinya pada hari sabtu pagi. Ketika Raja akan masuk pintu gerbang kampus, raja melihat Rumini turun dari motor yang mengantarkanya kekampus. Raja memperhatikan lelaki yang mengantarnya, dia bukan kakaknya ataupun keluarganya yang ia kenal. Raja penasaran dia terus memperhatikan. Nampak rumini terlihat akrab dan memberikan senyum indahnya ketika lelaki itu melaju pergi.
Didepan pintu gerbang kampus biru yang megah. Diatasya terlihat lengkungan yang bertuliskan identitas kampus tersebut. Tepat ditengahnya terdapat pos keamanan yang baru dan terlihat eklusif seperti angkuhnya pabrik-pabrik yang terjaga ketat. Proyek baru pembuatan pintu gerbang itu tidaklah sedikit. Untuk pencitraan bahwa kampus itu kampus yang elite ternyata butuh biaya mahal. Sayangnya adalah pembangunan fisik terlebih dulu yang dipentingkan para pemegang kepemimpinan. Bukan bagaimana memperbaiki sisi dalam perguruan tinggi tersebut agar lulusan alumninya mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainya.
Raja buru-buru masuk karena telat lima menit lagi ia tidak akan diperbolehkan lagi ikut kuliah. Ini sudah peringatan terakhir bagi Raja dan ia harus mengikutinya jika ia ingin lulus mata kuliah tersebut. Dengan rasa penasaranya raja masuk kedalam kelas dan mengikuti perkuliahan samppai selesai.
”siapa laki-laki tadi rum? Tumben ko tidak berangkat sendiri sudah ada yang antar jemput lagi sekarang.
”dia Om Badari. Kemarin aku tidak pulang menginap ditempat dia. Puas.?? Sudahlah aku harus pulang,.
Rumini pergi berlalu dengan cepat.
Om?? Om mana lagi itu.. ah raja jadi tambah bingung karena kata Om itu tadi.
***

4 losst in love

adalah sebuah keSalahan jika kita harus mengeluh dan lari dari sebuah kenyataan hidup. Aku tidak mau hanya menjadi manusia yang lemah, manusia yang suka mendaniaya diri dan mengeluh. kekuatan seseorang itu terletak pada keyakinan terhadap dirinya sendiri, keyakinan pada apa yang kita lakukan adalah bermula berawal dari apa yang kita pikirkan. Serta keyakinan pada Tuhanya,sebagai bentuk taqarub. Bukan pada batu, jin, pohon, atau lainya. Dan aku yakin, bahwa kita hidup di hari ini dan saat ini, karena kita tidak pernahlah tahu esok atau lusa kita masih diberikan kehidupan dan kesempatan atau tidak., maka lakukanlah yang terbaik untuk hari ini. Karena Kita hidup untuk hari ini, bukan lagi untuk hidup dimasa lalu, sedangkan esok hari tetaplah akan selalu menjadi misteri.
Akhirnya Raja keluar dari ruang kuliah.
lagi-lagi menjemukan. Kuliah hanyalah rutinitas yang membosankan. aku dipaksa 80% untuk kehadiran agar bisa lulus kuliah, hanya untuk duduk diam, memasang telingan lebar-lebar, menerima dan menelan mentah-mentah apa yang disabdakan dosen, Ah kebijakan macam apa ini !!? raja protes dengan keadaan dirinya sendiri. Sementara teman-teman yang lainpun sudah bubar entah kemana dan ruangan itupun mendadak sepi.
 ”Kelas terasa seperti ruangan eksekusi bagiku. Semuanya mengungkung pemikiran kita. Semua monoton dan jelas sekali tanpa perubahan, mungkin mahasiswa hanya akan menjadi the chalengger, tanpa mampu menjadi the fighter, yang mampu menorobos pergulatan zaman.
”bagaimana orang indonesia akan maju sementara kita dipaksa untuk terus menduduki otak kita agar terus tertidur. Bagimana kita akan kreatif, berbuat dan berpenampilan yang berbeda saja sudah dianggap tidak mematuhi nilai-nilai akademisi tidak normatiflah.. ah.. aku seperti monyet yang terkungkung dikebun binatang. Kuliah ini hanya tontonan yang menjemukan bagiku. Raja terus berfikir sepanjang ia berjalan dari kelas menuju tempat base camp. Untuk ngumpul dengan anak-anak.
Hari itu adalah rabu 18 november 2008. hari yang benar-benar terasa getir. Dan itu harus  raja lalui dengan tetap tersenyum walaupun diwajahnya  senyum itu terlihat kaku, seperti monyet yang ketakutan.
”Haru itu harus menjadi pilihan terakhirku, setelah aku tidak dapat menahan kemalangan yang selalu menimpaku. Hah... raja menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan dengan perlahan. Kemudian raja masuk kedalam dan merebahkan pantatnya ditempat yang ada. Sebuah sofa tua yang panjang. Warnanya abu-abu, pas diposisi tengah telah membentuk lubang persis tempat ayam bertelur.  
”pada kemana lagi! Anak-anak ga ada tumben ne jam segini ga ada orang. Pa lagi ada acara diluar aku tidak tau? Raja berdiri dan membuka agenda kerja di laci sebelah komputer. Oooh lagi ketempat fakultas mengambil alat.
’baru saja raja akan duduk, teman-temanya sudah balik dan langsung masuk kedalam.. gimana ari? Dapat alat tebingnya?
”alhamdulillah dapet semua, tinggal pulley sama piton kurang satu. Cari dimana lagi yang ada ya bang? Pusing ne waktunya bentar lagi udah mepet.
”kamu udah muter ke semua tempat disini ar?
”udah Bang. Bareng sama Gabel tadi,
”terus Riska kemana ne ko ga ikut? Dia jadikan ikut masuk tim kamu,
”jadi bang. Cuma sekarang lagi mudik. Katanya ibunya lagi sakit.
”ooh.. ya sudah, nanti coba saya hubungi teman saya. Siapa tau lagi tidak dipake dilapangan. Tapi kamu tetep usaha nyari. Kalo perlu beli yang baru.
”siiip.. betl ne bang? Ya udah aku mau packing dulu, aku tinggal dulu Bang!.Ari dan Gabel bergegas ke gudang alat, untk membereskan alat-alat tebing yang akan digunakan minggu lusa.

Didalam ruangan yang pengap dengan aktivitas monoton. Rumini datang seperti biasa. Hanya menampakan wajah di base camp atau hanya untuk membuatnya cemburu. Sebagai aktivis lingkungan dia tidak pernah tau isu tentang lingkungan, tentang ekologi, bencana, apalagi penduli dengan marginalisasi kaum miskin kota. Ia terlalu sibuk dengan kehidupan glamor pribadinya. ia memang egois..
Raja duduk disampingnya..:”kenapa rum?
”ga ada apa-apa mas! Cuma lagi cape ja!
ia tidak tau, bahwa Raja kemarin baru saja melihatmu duduk mesra dengan seorang lelaki. Entah siapa. Yang jelas ia sama skali tidak mengenalnya.
”Cape? habis dari mana emang?
”ga dari mana-mana Raja.. aku baru saja kuliah, rumini menjawad dengan pelan. Tapi ia terlihat sedang tidak ingin diganggu.
”oh.. kamu kemarin dari mana ko ga kelihatan. Ada kerjaan tu pengurus, ko dibiarin ja,
”ga kemana-mana mas.. kenapa si..? mukanya terlihat manyun gara-gara Raja nyerocos terus dengan pertanyaan-pertanyaan seperti polisi yang sedang mengintrogasi maling yang baru saja ketangkep. Ya Tuhan... Rumini. Aku tahu apa yang terjadi, kenapa kamu selalu begini... Raja terlihat lelah dengan semua ini, pantaslah jika Raja selalu ingin melepaskan beban ini semua. Hubungan yang dibangun dari dulu sudah berasa hambar saat ini.

aku tidak dapat menyembunyikan kekesalanku, kenapa kamu tidak jujur. Seandainya kamu lebih jujur, aku akan lebih bahagia karena kamu. Inikah cara dirimu membalas tulus yang aku beri. Menyakitkan, jika kemunafikan yang selalu disodorkan buatku dan aku harus benar-benar menelanya meskipun aku telah kekenyangan. Rumiini cobalah engkau mencintaiku...raja berkata dalam hatinya, dan ia tidak sanggup mengungkap kan kata-kata itu ke Rumini.
          Ia keluar dari sekre dan bergabung dengan teman-temanya. Ah.... kenapa si rumini tidak pernah jujur. Aku ingin membangun kepercayaan buat kamu,tapi kamu selalu begitu.
Diatas kursi ada tas mungil hadiah dari raja, walaupun terlihat usang tas itu terlihat menarik ketika ia memakainya. Raja mengambil dan membuka. Hp didalam tas itu yang terus-terusan bergetar. Sudah biasa raja dan rumini selalu memberikan kebebasan untuk melihat dan mengetahui apa yang menjadi barang privasi masing-masing. Bahkan Rumini sudah hafal lipatan dompet Raja sampai pada lipatan yang paling tersembunyi. Sampai-sampai lipatan kecil ribuan yang disembunyikan akan tetap ia temukan oleh Rumini.
          ”eh kemarin aku merinding lo..coz kamu ngomongnya deket banget dengan kuping aku. He he.. aku sayang kamu” sms itu terasa bukan buat rumini tapi nama pengirim itu terdaftar di hp kamu. Siapa lagi si ini. Raja  membuka semua folder pesan. Dan membaca semua pesan yang belum sempat kekasihnya hapus. Semua mengisahkan tentang kencan dan pertemuan dengan lelaki itu. Dajjal kamu benar-benar penipu bermata satu. Tiba-tiba wajah raja berubah memerah, membiru bahkan terlihat menghitam, mungkin emosinya telah memuncak dan tidak dapat ditahanya lagi.
          Raja mencoba menenangkan emosinya. seluruh aliran darah mampet dan sudah tidak konsen mengalirkan oksigen ke otak. Sehingga seluruh saraf dikepalanya menegang, bulu-bulunya berdiri, saraf kesabaranya terputus otak kirinya tak mampu lagi mengendalikan emosi. Mungkin saat ini aku harus benar-benar memberikanmu peringatan yang bisa membuatmu sadar. Tidak harus selamanya harga diriku sebagai laki-laki dan keluargaku diinjak-injak oleh orang semacam rumini. Aku sudah menahan rasa sakit ini setiap hari agar tetap terasa indah namun tetap saja semakin mengiris-iris di tiap-tiap luka lama, sementara engkau tetap membuat luka baru di tempat yang sama. Raja benar-benar tidak dapat menerima ini. Ia merasa cinta telah membodohkan dirinya, menutup akal sehatnya, sehingga ia selalu memberikan toleransi pada setiap kesalahan yang ia lakukan. Tapi tidak untuk kali ini. Raja menyakinkan pilihanya.
          Ketika rumini hendak pulang.. raja memanggilnya.. rumini mendekat dan raja meminta untuk memperlihatkan jari kirinya. Raja mencabut cincin bermata empat yang dulu ia beli bersama. Kemudian melemparnya jauh-jauh entah kemana dengan sekuat tenaga raja membuangnya.
          ”udah Rum.... maaf, dengan ini berarti semuanya telah berakhir. Dengan ini kamu lebih bebas terbang kemanapun. Dengan ini kamu akan lebih bebas mengencani lelaki manapun, yang kamu anggap dapat kamu peras hartanya. Untuk kesenangan kamu. Dengan ini aku harap kamu tidak akan melupakan saat-saat kita membangun impian kita dulu. Raja hendak pergi langsung meninggalkanya tanpa kata-kata lagi. Tapi rumini menarik tanganya.
          ”mas ada apa ini?? Aku ngga ngerti.. Maksudnya apa? Paling tidak kamu dengarkan dulu penjelasanku..! rumini kebingungan dengan sikap raja yang tiba-tiba tempramen.
          ”aku tidak perlu menjelaskan atau mendengar penjelasan dari kamu atau siapapun. Lebih baik kamu tanyakan pada diri kamu sendiri apa kesalahan kamu.
          ”ini tentang apa mas?? Cincin itu maksudnya hubungan kita berakhir begitu maksud kamu? Memang kemarin aku jalan dengan seseorang tapi aku tidak melakukan apa-apa seperti yang kamu fikirkan.!
            ”ga ngapa-ngapain?? Kamu bilang ga ngapa-ngapain?? Aku tau kemana kamu pergi dengan siapa dan apa yang kamu lakukan dengan mereka. Kamu tidak lebih dari seekor keledai yang menjilat kembali ludahmu yang telah kamu muntahkan. Kamu tidak sadar Rum.. kamu sudah ratusan kali membuat aku terpuruk, sakit, gila, bahkan menangis. Dengan sakit ini aku tetap bertahan, dengan harapan kamu akan berubah dan benar-benar dapat mencintai dengan hati kamu dan menjadi permpuan yang bertanggung jawab. Tapi mulai sekarang aku tidak akan pernah menangis karna kamu Rum... its over !! ini sudah selesai. Aku harap kamu mengerti rum.
          Raja pergi meniggalkan rumini yang mungkin menangis atau dia tersenyum lebar dan terbahak-bahak... entahlah.. yang jelas pada saat itu Raja ingin memberikan cintanya untuk rumini, dengan cara itu ia berharap Rumini dapat berfikir.

***
rumini tidak dapat menahan kekecewaanya, ia sadar jika ia salah.  Raja telah bersabar dan penuh mengerti akan kemauan Rumini. Tapi justru ia tidak memanfaatkan kepercayaanya dengan baik. Rumini hanya bisa menyesali ini semua. Tapi semuanya telah terjadi dan waktu tak akan dapat ditarik mundur.
Sementara Raja dipembaringanya masih teringat akan peristiwa tadi. Ia begitu emosi tidak seperti biasanya ia meluap-luap emosinya. Rasa sakit hati itu yang mendorong raja melakukan ini semua. Raja masih sangat menyayangi Rumini tapi ia sendri tidak dapat menerima jika Rumini memperlakukanya demikian. Raja tidak pernah tahu perasaan rumini demikian juga Rumini. Mereka berdua telah dibalut kebimbangan masing-masing.
Jika dihadapakan pada hati masing-masing mereka masih menginginkan kembali ritme cinta mereka kekbali berlabuh. Tapi kesempatan datang satu kali. Dan kesempatan itu telah hilang. Dan kesempatan itu tidak akan datang untuk kedua kalinya. Ya tuhan.... inikah cinta, kenapa harus menyakiti jika mencintai, kenapa.??? Inilah pilihanku Tuhan.... tolong berikanlah tuntunanmu... Raja gelisah.
Rumini menangis, buliran air matanya telah membasahi wajahnya, rambutnya, bahkan bantal biru dikamarnya telah lusuh ia tumpahi air matanya. Ku mencintaimu mas....sungguh aku mencintaimu... Rumini menangis tersedu, tapi mungkin ini yang terbaik untuk mereka. Mungkin untuk akhir nanti.
Raja benar-benar bodoh, ia akan menyesal melakukan ini, Raja tidak tahu kalau Rumini benar-benar mencintai raja. Laki-laki lain itu, semuanya bukan siapa-siapa. Andai raja tahu ia pasti akan mencabut kembali kata-katanya. Dan Rumini pun sama-sama bodoh, iapun tidak tahu kebesaran cinta Raja baginya, Raja telah memberikan kasih sayang, kesabaran dan pengertian  untuknya, tapi Rumin telah menyia-nyiakan semua. Benar-benar bodoh kalian.!!
Kepercayaan itu penting. Kalian telah kehilangan kepercayaan pada kekasihmu. Percuma sebesar apapun cintamu, itu akan sia-sia.  Suara cicak dikamar Rumini dan raja seakan mengatakan pada mereka berdua. Bodohnya dikau berdua!!



Malam Itu Aku Sendirian
(sebuah koreksi, korelasi antara refleksi)

Aku duduk di sebuah kursi panjang yang terbuat dari bambu. Kursi itu sudah terlihat tua dan  lapuk. Sedangkan disebelah kananku terdampar Perahu Nelayan yang baru saja digunakan untuk melaut. Dikanan kirinya banyak tergores oleh karang, cat birunya telah berganti warna abu-abu, mungkin karena usianya yang telah uzur. Namun ia masih tetap terlihat gagah dan kuat. Karena aku tau perahu ini dibuat untuk bertarung melawan ganasnya laut Pangandaran yang terkenal dengan ombaknya yang besar.
Aku menatap langit dengan mataku yang lelah, gugusan bintang diangkasa menunjukan cerahnya malam itu. malam itu adalah 29 Desember 2008, malam yang sebentar lagi mendekati akhir tahun. Awal dari cita-cita baru yang harus aku mulai. Akhir dari satu hal untuk memulai yang baru, sesuatu yang orang pada umumnya menginignkannya. Awal dari perjuangan yang butuh konsentrasi dan tenaga. Waktu telah menunjukan pukul 02.00 pagi namun mataku tak dapat dipejamkan. Perjalanan yang melelahkan untuk sampai ditempat itu tidak dapat memaksa mataku untuk terpejam, justru pikiranku semakin berputar-putar penuh dengan berbagai pertanyaan. Sementara tubuhku yang letih terpaksa tersiksa karena tiga unsur dalam tubuhku ini sedang terjadi kontroversi.
Tiba-tiba angin laut bertiup sangat kencang dan membiarkanku menggigil. Hal itu seakan menyampaikan pesan bahwa ia saat ini ingin mengejar mimpinya yang lari ke puncak gunung di sebelah utara. Maka sang angin harus berlari dengan sangat kuat untuk bisa mengejar mimpi-mimpinya. Sehingga akupun diterpanya dengan keras. Aku tetap duduk terdiam, menikmati persahabatan yang ia berikan. Angin yang kencang itu seakan mengusapku dengan dingin dan lembut, perlahan ia mengitari seluruh tubuhku. Ia terus bergerak bahkan mampu menyentuh hati dan tulang sumsumku. Sungguh tiada lain yang dapat melakukan itu padaku. Sekalipun ia adalah Rumini.
Ombakpun akhirnya berlari menyusul mendekatiku, yang sedang duduk mematung sendirian. Iapun sama, memberikan salamnya dengan satu sentuhan untukku, sentuhan yang dapat membuatku merasa besar dan terhomat. Bahkan ia membasuh kedua kakiku bersamaan dengan pasir yang selalu ia ajak bersama. Aku merasa malam itu tidaklah seperti biasa. Mungkin karena perasaanku yang sedang galau sehingga hal-hal semacam itu menjadi sesuatu yang indah. Tapi benar-benar itu semua membawaku pada detik-detik ketenangan. Hal itu tidak sama, disaat Rumini yang menyentuhku dengan genggaman nafsu.

Raja sebenarnya sedang berfikir keras untuk mengambil keputusan yang benar dan dapat diyakini sebagai kebenaran yang tidak perlu disesali nantinya. Ada hal-hal yang pro kontra dalam batinya. Jika ia mengajukan satu pertanyaan maka jawabanya lebih dari dua pilihan. Semuanya punya potensi dan kesempatan yang sama. Diantara pilihan-pilihan itu semua dapat  mungkin terjadi. Apakah rumini akan dapat berubah wataknya? Pilihan pertama: dapat, pilihan kedua: tidak, dan pilihan ketiga bisa iya dan bisa tidak. Tapi sebelum raja memilih diantara tiga jawaban tersebut, kenapa pertanyaan itu harus dilempar untuk Rumini? Kenapa pertanyaan itu bukan untuk dirinya sendiri terlebih dulu? Bukankah dengan raja menjadi yang terbaik itu yang diinginkan rumini? Raja tidak harus menuntut dari rumini saja. Perbaikilah diri sendiri menjadi yang terbaik, sebelum ia menuntut haknya kepada orang lain. Jika Raja telah menjadi yang terbaik rumini tidak akan berani macam-macam lagi. Ah itu tidak jaminan, dan belum ada jaminan yang kuat untuk hal itu. Yah.. raja memang harus mengambil keputusan yang tepat. Agar benang kusut diotaknya dapat terburai dengan sempurna.
Berjam-jam memutar pertanyaan, rajapun mengambil kesimpulan. Butuh waktu lama sekali ia memutuskan. Karena ia harus merelakan separuh kehidupanya ikut pergi. Kehidupan yang ia bangun dengan susah payah. Hubungan kekeluargaan dengan orang tua, pengorbanan, dan hal-hal prinsipil yang merupakan komitmen dia. Akhirnya yang menjadi pilihan terakhir adalah ia harus mengiklaskan jika tuhan nanti berkehendak sesuai dengan permintaan Raja. Entah itu pahit sekalipun. Ia harus tetap mampu berdiri dan tetap menunjukan yang terbaik, tetap memberikan senyuman terindahnya. Ia harus yakin bahwa ia sedang berjalan diantara takdir dirinya sendiri, selesailah sudah.
Sebenarnya, di sanapun ada Rumini yang sedang ngobrol bergerombol dengan teman-temanya. Tak ada yang mendekati. hanya bisikan pasir yang saling berbenturan terseret ombak, sengaja mengusik pikiran dan perasaanku. Ia meledek, Seakan memberi pesan bahwa sebentar lagi kekasihku akan meninggalkanku. Tapi justru critical area diotaku terbuka. Semua itu tidak aku sadari dengan sempurna
Aku letakan seluruh egoku pada pasir, air, angin dan lautan pada malam itu. Air mataku pun mengalir,berbulir dan menyatu dengan laut, air mataku  yang tiba-tiba menetes hingga mengkilapkan mukaku, tidak dapat aku tahan. Aku tak dapat membendung kegelisahanku pada malam itu. Aku tidak dapat menemukan tempat yang benar-benar dapat dijadikan sandaran. Kecuali pada apa yang ada pada malam itu. Tapi justru aku dapat mencurahkan semuanya meski dengan bahasa yang berbeda. rasanya aku melewati hidup ini dengan sendirian.
”Tuhan... jika rumini adalah kekasih yang terbaik bagiku maka dekatkanlah ia.., namun jika ia memang bukan untuk menemaniku hingga nanti maka jauhkanlah pada saat ini juga. Aku iklas jika ini kehendak-Mu walaupun aku harus merasakan pahit yang luar biasa.
”Tuhan di setengah sisa usiaku aku belum bisa berbuat apa-apa, aku belum punya apa-apa, belum punya amal yang dapat aku ingat... hanya dosa yang selalu aku perbuat bersama kekasihku. Sebenarnya aku kalah dari cobaanmu ketika engkau kirimkan seorang Rumini.. karena sebenarnya pemilik mutlak segala sesuatu adalah engkau. Aku ingin hidup dalam tatanan hayatan thayyiban  sebagai pelaksanaan way of life. bukan kehidupan dalam kehancuran, ma’isyatan dhanka dan kehidupan yang sempit penuh kecelakaan di akhirat. Nafasku tertahan, seluruh badankupun kaku dan gemetar aku tidak dapat melanjutkan kata-kataku lagi.”
 Semua berjalan dengan natural, bisikan alam telah menyentuh hati yang keras sekalipun. Pada dasarnya hukum alam, hukum tarik menarik yang tidak disadari oleh manusia benar-benar berfungsi dengan baik. Apa yang menjadi kegelisahan setiap orang, apa yang menjadi titik pikiran setiap manusia sebenarnya pada saat itu gerak otot otak sedang bekerja dan alam meresponya dengan kecepatan yang luar biasa. Hidup kita sekarang adalah cerminan dari pikiran-pikiran dimasa lalu, termasuk semua hal besar, dan semua hal yang kita anggap bukan hal besar. Ketika kita menarik apa yang paling kita pikirkan, kita akan mudah melihat apa yang telah menjadi pikiran kita yang dominan dalam hidup ini. (hukum tarik menarik: kemiripan menarik kemiripan. Karena pikiran menyampaikan gelombang magnetis ke alam dan alam akan merespon)
Seorang Mike Dooley: pengarang dan pembicara internasional mengatakan: Jika anda dapat memikirkan dan menjadikan pikiran yang dominan apa yang menjadi  keinginan anda. Maka anda akan mendatangkan keinginan itu dalam hidup anda.
Bahwa dalam salah satu ayat-Mu meyebutkan ”setiap manusia tergadai dengan apa yang diperbuatnya” (Al-Mudatsir: 38). Ini adalah bukti agungmu dalam setiap ayat yang diturunkan. Bahwa kita saat ini telah tergadai dengan perbuatan kita. Mungkin aku dan Rumini. Sayangnya kita tidak pernah sadar tentang apa yang kita perbuat. Kita terlalu mudah terlena dalam kefanaan dunia, bahkan kita terlalu berat untuk meninggalkanya. Karena akal kita tidak pernah berfungsi atau dengan alasan irasional jika kita memikirkan hal-hal ubudiyah. Agama bukanlah candu tapi agama adalah sistem nilai yang dibuat sang khalik untuk manusia. Jika sistem nilai itu telah rusak maka rusaklah bumi ini. Jika perempuan dan laki-laki telah keluar dari sistem nilai religi maka sistem nash berlaku dan tuhan yang akan memberlakukan. Jika salah satu sistem pada tubuh manusia rusak maka kita dapat merasakanya, betapa payahnya kita menetralisir sistem dalam tubuh ini untuk dapat berfungsi kembali dengan normal. Betapi sakitnya ketika jari kita terjepit pintu, saraf kita merespon dalam hitungan kurang dari detik, bibir kita mengatakan aduh, aww, dan bahkan umpatan. Tangan kita yang satunyapun dengan reflek tiba-tiba akan membantu menekan darah yang keluar, nyerilah sekujur tubuh, mata kitapun tiba-tiba mengeluarkan air mata. Ituah sistem nilai. Sistem yang berfungsi sebagai imunitas dari api neraka yang berkobar hebat, api yang berasal dari bara nafsu manusia.
Raja terasa mendapat ketenangan setelah taqarrub dan bertafakur dengan caranya. Raja mencoba melepaskan topeng penyamaranya, secara simbolis psikologis telah terjadi penyamaran dalam diri setiap manusia. Penyamaran atas jari diri yang sebenarnya. Sehingga dengan demikian tidak seorangpun tahu siapa dibalik topeng itu. Karena topeng itulah manusia akan kehilangan identitas ”kemanusiaanya”  karena kini topeng telah dianggap sebagai sesuatu yang wajib dikenakan tidak lagi bersifat temporary. Ditempat itu ia mengingat tuhan dengan seluruh kesadaranya. Ia tidak lagi dapat memakai topeng itu untuk menyembunyikan perasaanya. Hingga azan subuh yang terdengar sayup-sayup, ia pergi ke mushala tanpa diketahui oleh Rumini dan teman-temanya. Raja meyakini sekarang apapun yang terjadi nanti adalah jawaban atas doanya.
Doa dipanjatkan dengan zero mind Power, kekuatan titik nol inilah yang akan membuka area bawah sadar kita, area bawah sadar itu sendiri akan selalu terbuka. Dengan kita tahu diri kita yang sebenarnya. Mau tahu dengan diri kita inilah yang terkadang sulit dilakukan oleh banyak orang. Tahu diri atau mengenali diri tidak saja tahu hobi kita, sesuatu yang kita sukai atau tidak kita sukai. Ini lebih mengarah pada keterbukaan diri kepada tuhanya. Seperti dalam teori Intelegens spiritual Quitions. Kecerdasan inilah yang diperlukan seseorang untuk lebih mengenal tuhannya. Mengenal dirinya yang selalu tidak konsisten dengan janji pertaubatanya, mengenal dirinya dengan dosa-dosanya, mengenal diri dari visi hidup yang belum sempurna. Dan malam itu Raja mendapat jawaban atas renunganya untuk Rumini, untuk sisa hidupnya, untuk mimpinya, dan untuk visi sebagai langkahnya ditahun depan.
”Diawal tahun nanti aku harus bisa mewujutkan impianku saat ini. Mimpi dari kedua orang tuaku yang dibangun dari tetesan keringat dan air mata. Raja pun setelah shalat subuh berjalan dengan mantap walaupun sendirian di pantai pangandaran, bersamaan dengan Sun Rice yang muncul menyambutnya. Berkilauan diantara deburan ombak yang seakan, berwarna pelangi. tomorrow will be better, esok pasti lebih baik
dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan, Dia mengetahui segala sesuatu”  (al-Baqarah: 29)

* * *
pagi yang cerah. hari mulai ramai dengan aktifitas manusia . Ada yang siap-siap berlayar, menata daganganya diwarung-warung pingiran pantai. Ada yang berjalan-jalan dengan keluarga, atau sekedar jalan  sambil menikmati udara pagi. Pantai Pangandaran mulai bergeliat setelah semalam semua aktifitas terhenti. Terkecualli dihotel atau cotage dan warung remang-remang yang justru hingar bingar dipenuhi para pelancong. Menikmati suguhan music house dan ditemani perempuan sebagai penuang tuak yang juga meraup kenikmtan sekaligus keuntungan dari bisnis hiburan malam diwilayah itu.
”ayo semuanya kita berenang.. raja memanggil teman-temanya.
”aku tidak bisa berenang ni bang! Tapi pengen,. Yuli dengan wajah penasaran dan memelas minta ikutan berenang dipantai.
”Wah. . . eh itu ada penyewaan pelampung Cuma goceng kamu bisa pake sepuasnya. Sekalian Rumini tuh yul, masih di tenda tolong sekalian suruh nyebur rame-rame.
”Siap bang!!. Sekalian aku ambil air mineral, tar kalo minum air asin terus bisa kering kebakar rasanya tenggorokan.
Yuli pergi ke dome untuk mengambil botol air mineral dan mengajak rumini. Ia berlari kecil sambil menahan gembira untuk bersuka ria bermain ombak dan pasir. Dia suka kelelep kalo berenang, kalo perutnya kembung kena air asin bisa-bisa yuli dehidrasi. Tapi bukan karena kekurangan cairan tapi gara-gara kebanyakan air asin. Jadi ia mempersiapkan penetralisirnya.
          ”Rum berrenang yuk!! Yuli mengajak rumini yang sedang bermalas-malasan.
          ”la,,, aku ga bisa berenang je.
          ”udah.. nyante lah. Ada pelampung ntu ditempat sewa. So kamu ga bakalan kelelep lagian juga ada Raja. Ayoo get up jeng....
          ”ayo siapa takut!!. Tapi ngomong-ngomong kamu udah bawa duitnya lom?
          ” UDAH jeng ayu. Rewel amat si... ni udah aku bawain air juga.
          ”ayo. Rumini merebut botol air ditangan Yuli dan berlari nyebur keair. Tidak disangka ternyata ruminipun bersemangat untuk mandi di air asin itu. Yuli Cuma bisa geleng-geleng dan tersenyum kecut.
          Setelah selesai membersihkan badan, mereka membereskan semua peralatan yang ia bawa dari rumah. Mulai dari nesting, trangia, gelas, sendok, piring,tissue,sliping bag, dan tenda dome dengan matrasnya. Dimasukan didalam tas carier dan dipacking dengan menyusun rapi. Setelah selesai mereka mencari cindera mata sesuai selera kantong masing-masing. Setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan, semua naik kemotor masing-masing dan bergerak pulang.