Label

Rabu, 13 April 2011

Moneterisasi Budaya


Mengagetkan bukan? ketika kita mendengar kasus Gayus? dan yang terakhir kasus yang melibatkan manager cantik sebuah bank swasta? ya, mereka menimbun kekayaan (uang/money) dengan cara yang tidak benar alias melanggar hukum. Money yang mereka timbun hingga berjibun membuat aset mereka melebihi dari pendapatan legal yang seharusnya mereka terima, apa si yang mereka cari dari berjibunya money mereka? gaya hidup, ego class atau mencari sensasi?.dengan memamerkan asset mereka agar ego class mereka naik.

Sebenarnya Moneter ialah proses pengaturan uang agar terjadi keseimbangan harga dan inflasi agar sesuai dengan yang di inginkan. Pasar stabil dan mengurangi monopoli pasar secara sepihak. Pihak yang berwenang biasanya BI yang juga mengatur kebijakan fiscal /moneter.
Nah kedua kasus pajak dan Bank yang melibatkan oknum didalamnya, telah melakukan pengaturan uang sedemikian rupa sesuai keinginan dan tujuan mereka. Namun bukan untuk menjaga keseimbangan harga atau mengatur inflasi. tetapi mereka memoneterisasi untuk penimbun pundi-pundi kekayaanya. wow… mereka pintar bukan?? orang pintar yang tidak berkhuluk (ahlak). Sayangnya juga orang berahlak juga belum tentu pintar. Orang yang berahlak jika berilmu ia akan mampu mewujudkan kesalehan sosial.hehehe dari mana hubunganya??

Jika manusia telah di ukur dari kadar  money_nya, maka indikator selanjutnya yang akan berkembang dalam ranah sosial ialah dehumanisasi yang menjadikan uang berderajat paling tinggi dari pada nilai-nilai lokal dan kesalehan sosial, efek selajutnya bagi yang tidak punya uang akan dibuat sekat sebagai second class.
Jika masyarakat kita telah menganggap uang sebagai satu-satunya nilai dalam budaya maka sudah dapat dikatakan bahwa moneterisasi budaya telah menjangkiti budaya kita.
Uang adalah segala-galanya, memperparah perkembangan kehidupan sosial. Karena uang telah membuat sekat dan kelas. Padahal sejarah uang hanyalah sebagai alat tukar barang-barang komoditi. Nah jika nilai budaya dan nilai sosial telah dijadikan barang komoditi seperti halnya motor, mobil, hand phone maka nilai humanisasi tersebut telah dapat dinominalkan seperti halnya barang-barang tersebut. Dan uang adalah alat tukarnya. Dalam pancasila disebutkan bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang merupakan cita-cita bangsa jelas tidak akan tercapai (dass sein,dass solen). Artinya uang sebagai budaya suap dan uang sebagai budaya sosial merupakan penghianatan terhadap Pancasila yang menjunjung tinggi keadilan sosial dalam berbangsa dan bernegara.

Uang harus dikembalikan kepada nilai dasarnya, yaitu alat bertukar terhadap nilai sebuah komoditi. Komoditi dapat diartikan Sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat diserahkan secara fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka Secara lebih umum, suatu produk yang diperdagangkan, termasuk valuta asing, instrumen keuangan dan indeks.
  

Selasa, 05 April 2011

DUGO's Adventure: sepenggal kisah di Warung mbok Iyem

DUGO's Adventure: sepenggal kisah di Warung mbok Iyem: "Saat malam beranjak tiba, hiruk pikuk kehidupan di sorjem (ngisor jembatan) sebelah utara stasiun purwokerto mulai bergeliat. warung dadakan..."

DUGO's Adventure: KERINDUANKU PADA CANDU IDEALISME (Hilangnya Ruh G...

DUGO's Adventure: KERINDUANKU PADA CANDU IDEALISME (Hilangnya Ruh G...: "Jargon mahasiswa sebagai agent of chage seakan melepuh pasca terjadinya gelombang reformasi. Disorientasi g..."

DUGO's Adventure: ANI-ANI

DUGO's Adventure: ANI-ANI: "Anda pernah dengar kata Ani-ani atau anai-anai? pernah melihat?? atau bahkan pernah menggunakanya?. Ditempat saya ani-ani masih digunakan me..."

KUDI

Nek rika wong Banyumas kudu ngerti Kudi. jal apa kudi kue.. Panganan roti apa anu klubanan kue??

Baik.sekarang kita lihat. tuuuhh udah ada gambarnya.

Sepintas jika dilihat senjata kudi ini sangat unik dan lucu. Gendut dan tidak terlihat seperti senjata-senjata daerah lainya. Konon Kudi biasa dipakai warga Banyumas zaman dulu sebagai alat pertanian. Seperti Memanen Buah Kelapa, memotong pohon, dan sebagainya. Di sisi lain, para ksatria atau pejabat di wilayah Jawa Tengah bagian barat menggunakannya sebagai senjata. Bahkan diyakini kalau lubang-lubang yang ada di senjata kudi merupakan tanda kepangkatan.
Saat ini  semakin banyak generasi muda yang kurang mengenal warisan adiluhung bangsa tersebut.  Bahkan nyaris banyak di antara anak muda yang sama sekali tidak tahu apa itu kudi.

Kudi atau kudhi sebenarnya merupakan alat bantu pekerjaan untuk membelah atau memotong benda keras, seperti halnya parang atau benda lainya.  Sebagaimana parang, kudi hanya memiliki satu sisi tajam, berbentuk agak melengkung menyerupai celurit  tetapi bagian pangkalnya membesar atau saya lebih suka menyebutnya "Gendut". Dan konon Bentuk kudi yang lebih langsing dapat dipergunakan sebagai senjata. 


KUDI DAN BAWOR

Bawor atau Ki Lurah Carub Bawor juga dikenal dengan nama Bagong adalah anak Semar yang tertua. Senjatanya adalah "Kudi" Tutur bahasanya kasar, jujur dan tidak serius. Dikatakan Bawor adalah wayang "ora basa ala tanpa rupa". bagi masyarakat Banyumas, Bawor sangat disukai kemunculannya dalam setiap pagelaran wayang kulit. Watak dasar Bawor ialah  Cablaka/Blakasata. Jujur, terbuka, merakyat, apa adanya, suka membela kebenaran, suka persaudaraan. Konon senjata kujang dianggap sebagai salah satu kembangan dari kudi. Asal kata "kujang" konon adalah "kudi hyang" atau "kudi milik dewa"). Tokoh pewayangan Bagong versi banyumas, dinamakan Bawor yang digambarkan mengenakan kudi sebagai senjata pegangannya (curiga). Oleh orang Banyumas, kudi dianggap sebagai salah satu identitas budaya. 
Sebagai seorang Punakawan yang sifatnya menghibur penonton wayang, tokoh Bagong pun dilukiskan dengan ciri-ciri fisik yang mengundang kelucuan. Tubuhnya bulat, matanya lebar, bibirnya tebal dan terkesan memble. Gaya bicara Bagong terkesan semaunya sendiri. Dibandingkan dengan ketiga panakawan lainnya, yaitu Semar, Gareng, dan Petruk, maka Bagong adalah sosok yang paling lugu dan kurang mengerti tata krama.

itulah kenapa orang banyumas  dalam logat bicaranya ada yang menyebutnya ngapak-ngapak. Ngapak-ngapak menurut terjemahan penulis merupakan penerjemahan dari cablaka atau Blakasuta tersebut.

KUDI KeKinian.
 
Baik. sekarang kita lihat kenapa Kudi itu gendut? klo sperti itu berarti orang banyumas juga gendut-gendut dong?. tentu bukan itu jawaban yang pas. sebelumnya saya menafsirkanya menurut daya imajinasi saya, jadi sekali lagi anda boleh meng IYA kan atau menolaknya.

Kudi yang dibagian bawahnya gendut, bagian bawah atau pasnya diatas gagang pegang, identik dengan Perut Bagong yang gendut. Dalam senjata Kudi posisi yang gendut tersebut atau bisa juga disebut "perut bawor" atau Bagong itu berfungsi atau merupakan posisi yang paling mudah untuk dibenturkan dengan objek yang akan dipotong, maka perut yang gendut tersebut akan selalu yang pertama mengenai objeknya. Artinya bahwa sebenarnya apa yang ada diperut itu hanyalah sebagai media untuk mengantarkan, sumber tenaga dan sumber kekuatan. Karena apa? seluruh fungsi tubuh sudah memberikan peran untuk mengantarkan makanan sampai kemulut. Dimulai dari tangan untuk memegang, hidung untuk mencium aroma dan menghantarkan (selera) sampai keotak, kemudian mulut dan kroninya untuk mengunyah, melumat hingga lembut. Sehingga tugas perut tinggal mengolahnya untuk dijadikan energi gerak yang luar biasa, energi yang mampu memecahkan karang sekalipun.
Kudi pada dasarnya sangat kuat. kudi mampu di hadapkan pada medan apa saja, misalkan kayu yang sangat keras, cadas atau batu karang sekalipun, Kudi akan mampu menyelesaikan tugasnya.


perut pada dasarnya sumber dari segala fitnah, kenapa, karena ketika perut lapar misalnya orang akan memudahkan yang haram jadi halal. Perut ketika terisi penuh ia akan menyalurkannya lagi lewat syahwat  kemaluan. nah berabe to... intinya managemen perut, seperti halnya kudi yang berperut gendut, ia akan menjadi medan pertama yang akan mengenai sasaran.

ANI-ANI

Anda pernah dengar kata Ani-ani atau anai-anai? pernah melihat?? atau bahkan pernah menggunakanya?. Ditempat saya ani-ani masih digunakan meski folumenya sudah sangat jarang saat ini.  Alat pemotong sederhana ini dibuat dari kayu pipih yang diselipkan di tengah potongan bambu kecil dan bagian ujungnya terdapat mata pisau yang berfungsi untuk memotong.
Penggunaan ani-ani ketika memotong tangkai padi cukup mengambil bagian akhir gagang yang ditumbuhi bulir-bulir padi. Sehingga pohon padi tidak di botong dari  bawah atau sekitar 15-20 cm dari akar padi. Otomatis batang pohon padi tidak akan ikut terpotong dan yang diambil hanya buah atau tangkai yang berisi buliran padi tersebut. Kemudian batangan padi tersebut bisa langsung dijemur dan atau dirontokan dengan cara di giles (diinjak-injak dengan memutar-mutar telapak kaki). Nah praktek dari teori ani-ani ini bagi saya cukup menarik, secara filosofi tentunya. Dan hal ini tentu saja boleh anda anggap benar atau anda anggap salah.

ANI-ANI DAN "PERANG" POLITIK
Jika kita cermati, Praktek pemotongan batang padi dengan ani-ani kenapa tidak dari bawah, seperti ketika kita menggunakan arit? (pisau khusus pemutung rumput), tetapi Ani-ani malah memotong dari "atas" seperti algojo memenggal kepala manusia. Karena prinsip yang dipakai adalah efisiensi, pas ketika waktu darurat, dan pas tepat sasaran tidak perlu memotong hal yang tidak perlu dipotong.

Bulir padi adalah sang penguasa atau pemegang kebijakan. Batang pohon adalah organisasi atau lembaga yang menaunginya, sistem atau mekanisme yang diberlakukan, taktik, atau soft ware_nya. Sedangkan akar pohon padi adalah bagian akar rumput, garis bawah, dimulai dari para pekerja, buruh, tentara atau rakyat.
Dalam mekanisme "perang" ujung tombak dalam pertempuran dilapangan adalah para prajurit yang siap mati kapan saja. Korban pasti ada dong. konflik, apalagi. Nah dalam bahasa politik kita sering dengar tidak ada kawan atau lawan dalam politik yang ada hanya kepentingan. kepentingan dalam peperangan apa? Menang! itu jawabanya. tetapi untuk memenangkan pertempuran berapa nyawa yang di korbankan untuk sebuah agresi tersebut.
Ani-ani  cukup potong padinya tanpa merusak batang dan akarnya.
simak selanjutnya.

continue...

ANI-ANI DAN SOFT MANAGEMENT KONFLIK

Konflik dapat diartika sederhana sebagai  perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (thepresence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepada tahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing. 

Dalam sebuah organisai, Ketika suatu konflik muncul didalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan sebagai komunikasi yang kurang baik. Demikian pula ketika suatu keputusan yang buruk dihasilkan, komunikasi yang tidak efektif selalu menjadi kambing hitam. Para manajer bergantung kepada ketrampilan berkomunikasi mereka dalam memperoleh informasi yang diperlukan dalam proses perumusan keputusan, demikian pula untuk mensosialisasikan hasil keputusan tersebut kepada pihak-pihak lain. Riset membuktikan bahwa manajer menghabiskan waktu sebanyak 80 persen dari total waktu kerjanya untuk interaksi verbal dengan orang lain. Ketrampilan memproses informasi yang dituntut dari seorang manajer termasuk kemampuan untuk mengirim dan menerima informasi ketika bertindak sebagai monitor, juru bicara (Spekesperson), maupun penyusun strategi. Sudah menjadi tuntutan alam dalam posisi dan kewajiban sebagai manajer untuk selalu dihadapkan pada konflik. Salah satu titik pening dari tugas seorang manajer dalam melaksanakan komunikasi yang efektif didalam organisasi bisnis yang ditanganinya adalah memastikan bahwa arti yang dimaksud dalam instruksi yang diberikan akan sama dengan arti yang diterima oleh penerima instruksi demikian pula sebaliknya (the intended meaning of the same). Hal ini harus menjadi tujuan seorang manejer dalam semua komunikasi yag dilakukannya.
Biasanya seorang manager jika terjadi sebuah konflik dalam organisasinya apa yang akan dilakukannya?
  • Menghindar. Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi” 
  • Mengakomodasi. Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya  apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan  pada mereka untuk  membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama. 
  •  Kompetisi. Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan. 
  • Kompromi atau Negosiasi. Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan  kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
Nah bagaimana Ani-ani memecahkan masalah konflik ini ?? Ani-ani akan memberikan solusi. 
"Potong akar masalahnya sampai tuntas dan jangan biarkan masalah itu tumbuh kembali" 
Tidak ada kompromi, negosiasi, akomodasi apalagi menghindari masalah..




 continue....
ANI-ANI DAN SOFT LEADER


Leader menurut saya Pemimpin. Pemimpin harus mempunyai karakter kepemimpinan. Kepemimpinan ialah proses atau seni mempengaruhi, mengajak, untuk sampai pada tujuan atau visi misi bersama. Untuk bisa mempengaruhipun butuh seni, seperti ani-ani yang mempunyai seni atau karakter simple namun exotis.
Leader jiwa ani-ani itu hanya sebutan saya saja heheee. Ani-ani dalam konteks Leader ialah bagaimana seorang leader mampu dan menjiwai seni "ani-ani" Tegas dalam mengambil kebijakan dan keputusan. kompromistis perlu, sepanjang tidak merubah tujuan awal. kenapa harus tegas.ya harus!. artinya dia mampu memotong atau meng-counter segala sesuatu yang dapat mempengaruhi organisasi kearah yang buruk. 
konfrontatif jelas, itu harus dimiliki. kenapa? disinilah yang saya sebutka tadi tegas not kompromistis (dalam hal tertentu).

Ini merupakan seni kharisma bagi agen-agen leader, agar ia mampu memciptakan karakter boulding dalam organisasi tersebut. leaders harus mempunyai jiwa "ani-ani" yaitu soft counter attack