Aku Tak sepi karena nyepi…..Di riuh hujan aku tak sepi…
Tak ada irama semerdu itu… disitulah aku mampu menyepi, tenggelam bersama bulir-bulir bening yang meluncur deras… ganas… bebas… terjun dan menghujam bumi. Buukkk…buukkk… semua menerima buliranmu. Bahkan menampung, mengalirkan dan menyimpan…kini buliranmu ada dimana-mana. Dimeja, di ember, di bak, di toko, di pasar, di mobil di kapal,, dimana saja. Buliran mu bahkan ada yang menghargai. 500, 1000. 1500, sampae puluhan ribu…
Tak ada sepi disaat aku menyepi….bersama hujan itu…. Bersamanya aku menyepi…
ia semakin lantang...hayooo teruska...n
"jangan berhenti.. sampai bumi ini basah... bersihkan otak penghuni bumi ini dengan kelembutan kita.." cuci dosa-dosa mereka dengan buliran bening kita... dan runtuhkan jiwa-jiwa feodal mereka..."
Byuuuuurrrrr... anginpun menyambut...mari saya ikut bersama mu...kata sang angin.
mereka berkoloni...akan aku hantarkan buliran mu ke tepian jalann yang sepi disana..sang angin pun menyeret buliran-buliran itu..
Tibalah di tepian jalan.. disana
aku menunggunya.. mereka mengusapku... menyentuhku...berbalur buliran bening yang menerpa wajahku..
kini aku menyepi bersamanya...
ia semakin lantang...hayooo teruska...n
"jangan berhenti.. sampai bumi ini basah... bersihkan otak penghuni bumi ini dengan kelembutan kita.." cuci dosa-dosa mereka dengan buliran bening kita... dan runtuhkan jiwa-jiwa feodal mereka..."
Byuuuuurrrrr... anginpun menyambut...mari saya ikut bersama mu...kata sang angin.
mereka berkoloni...akan aku hantarkan buliran mu ke tepian jalann yang sepi disana..sang angin pun menyeret buliran-buliran itu..
Tibalah di tepian jalan.. disana
aku menunggunya.. mereka mengusapku... menyentuhku...berbalur buliran bening yang menerpa wajahku..
kini aku menyepi bersamanya...


Tidak ada komentar:
Posting Komentar